Medan (buseronline.com) – Perjalanan hidup seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Medan, Nora Sirait, menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk meraih mimpi. Lahir dari keluarga petani padi di Porsea, Sumatera Utara, ia kini sukses menembus kancah pendidikan nasional sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Numerasi MI tingkat nasional.
Dalam wawancara dengan Humas pada Sabtu (22/3/2025), Nora menceritakan perjalanan hidupnya sejak kecil. Sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara, ia tumbuh dalam kondisi ekonomi sederhana. Namun, pesan dari orang tuanya, “Rajinlah sekolah, tuntut ilmu agar menjadi orang yang bermanfaat,” menjadi motivasi terbesarnya untuk terus belajar.
Setelah menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan jurusan FKIP Matematika, ia lulus sebagai wisudawan terbaik pada 2011. Namun, impian melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3 harus tertunda karena keterbatasan biaya.
Sejak 2010, Nora memulai karier sebagai guru honorer di SD Muhammadiyah 03 Medan. Selama delapan tahun, ia aktif mengikuti berbagai pelatihan dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Pada 2019, ia berhasil lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan pada 2021, terpilih sebagai Fasilitator Numerasi (Fasda) Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Sebagai fasilitator, ia mendampingi 25 Kelompok Kerja Guru (KKG) di Kota Nias dan Kota Medan, membantu meningkatkan kualitas pendidikan numerasi di madrasah. Pada 2023, ia kembali menorehkan prestasi dengan lolos seleksi sebagai penulis soal Asesmen Kompetensi Guru (AKG) tingkat TK.
Tahun 2024 menjadi titik puncak kariernya. Ia berhasil lolos seleksi sebagai penulis soal AKMI Numerasi MI tingkat nasional dan menjadi satu-satunya perwakilan dari Sumatera Utara. Nora mengaku bahwa proses seleksi dan penyusunan soal sangat ketat dan penuh tantangan.
“Kualitas soal menunjukkan kualitas jati diri juga,” ujarnya.
Perjalanannya tidak selalu mulus. Tantangan dan rintangan kerap ia hadapi, tetapi baginya, setiap kesulitan adalah peluang untuk berkembang. Kini, berbagai kesempatan membawanya menjelajahi banyak tempat di Indonesia.
Dari seorang anak petani yang berjuang untuk pendidikan, Nora Sirait kini menjadi inspirasi bagi banyak pendidik di Indonesia. Ia membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat belajar, seseorang dapat mencapai hal-hal luar biasa.
“Saya percaya bahwa ilmu adalah kunci untuk menjadi pribadi yang bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.
Dengan pencapaiannya, Nora terus melangkah, mengukir prestasi dalam dunia pendidikan, serta menjadi motivasi bagi guru-guru lainnya untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (R)