Jakarta (buseronline.com) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berupaya memperkuat integritas pegawainya, khususnya di lingkungan Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui program Series Penguatan Integritas bagi Pegawai Rutan KPK, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi (ACLC), Kamis.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pegawai sekaligus mengevaluasi dan memperbaiki tata kelola Rutan KPK agar tetap berlandaskan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo yang hadir sebagai narasumber menegaskan bahwa kejujuran harus menjadi prinsip utama dalam menjalankan tugas sebagai pegawai KPK.
Menurutnya, integritas bukan sekadar slogan, melainkan harus diterapkan dalam setiap aspek pekerjaan, terutama di lingkungan yang penuh tantangan seperti rutan.
“Kita tidak boleh mengambil hak orang lain, menerima yang bukan hak, tidak meminta yang bukan hak, dan menolak yang bukan hak,” tegas Ibnu, dilansir dari laman KPK.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya menolak segala bentuk gratifikasi, yang kerap menjadi celah awal praktik suap dan korupsi. “Kalau mendapatkan gratifikasi, jangan menganggap itu rezeki,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal KPK Cahya H Harefa dalam kesempatan yang sama menekankan beratnya tantangan dalam menjaga integritas di lingkungan rutan. Ia mengakui bahwa berbagai situasi dan godaan dapat menjadi ujian bagi pegawai, sehingga perlu adanya penguatan komitmen bersama.
“Harapannya, melalui acara ini kita diingatkan lagi agar tidak kalah dari tantangan, walaupun menjaga integritas itu tidak selalu mudah,” ujar Cahya.
Sebagai langkah pencegahan, Cahya juga mengimbau agar pegawai Rutan KPK tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi tindakan yang mencurigakan. “Marilah kita saling menjaga dan saling melapor kalau ada yang tidak benar,” tambahnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Series Penguatan Integritas bagi Pegawai Rutan KPK yang menggunakan metode berbagi pengalaman (sharing session).
Seri pertama telah dilaksanakan pada Februari 2025 dengan menghadirkan anggota Dewan Pengawas KPK, Benny Joshua Mamoto dan Chisca Mirawati, sebagai narasumber.
Sebagai bagian dari strategi KPK dalam membangun sistem peradilan yang transparan dan berintegritas, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kapasitas pegawai rutan dalam menghadapi tantangan etika dan integritas.
KPK berkomitmen untuk terus memfasilitasi program penguatan integritas ini dengan melibatkan narasumber kompeten dari berbagai bidang.
Langkah ini menjadi bukti nyata upaya KPK dalam membangun budaya antikorupsi dan memastikan integritas tetap menjadi pilar utama dalam menjalankan tugas di lingkungan internalnya. (R)
