Jakarta (buseronline.com) – Pemudik yang nekat melanggar aturan ganjil-genap di jalan tol selama arus mudik Lebaran 2025 harus bersiap menerima sanksi. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan akan menindak pelanggar dengan sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis.
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso menegaskan bahwa penindakan terhadap pelanggar akan dilakukan secara otomatis melalui kamera ETLE yang telah dipasang di berbagai titik jalan tol yang terkena aturan ganjil-genap.
“Penindakan pelanggarnya menggunakan ETLE. Selain dikenakan tilang, para pelanggar aturan ganjil-genap juga akan dikeluarkan dari jalan tol dan dialihkan ke jalur arteri,” ujar Raden Slamet, seperti dilansir dari laman Humas Polri.
Sistem ganjil-genap akan diterapkan pada sejumlah ruas jalan tol selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025.
Arus Mudik (27-30 Maret 2025)
Km 47 Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Semarang-Batang
Km 31 hingga Km 98 Tangerang-Merak
Arus Balik (3-7 April 2025)
Km 414 Semarang-Batang hingga Km 47 Jakarta-Cikampek
Km 98 hingga Km 31 Tangerang-Merak.
Sesuai aturan, kendaraan dengan pelat nomor berakhiran angka ganjil hanya boleh melintas pada tanggal ganjil, sedangkan kendaraan dengan pelat nomor berakhiran angka genap hanya boleh melintas pada tanggal genap.
Pelanggar aturan ini akan dikenakan sanksi berupa tilang elektronik dengan denda maksimal Rp500.000 atau pidana kurungan paling lama dua bulan, sesuai dengan Pasal 287 ayat 1 UU Nomor: 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Polri memastikan bahwa pelanggar tidak akan diberhentikan atau diputar balik, tetapi tetap akan dikenakan sanksi tilang elektronik berdasarkan data dari kamera ETLE.
Selain sistem ganjil-genap, Polri juga akan menerapkan skema contra flow dan one way untuk mengurangi kemacetan:
Contra Flow (Jakarta-Cikampek Km 40 – Km 70)
Tahap 1: Kamis, 27 Maret pukul 14.00 WIB – Sabtu, 29 Maret pukul 24.00 WIB
Tahap 2: Senin, 31 Maret pukul 13.00 WIB – 18.00 WIB & Selasa, 1 April pukul 11.00 WIB – 18.00 WIB
One Way (Km 70 Jakarta-Cikampek – Km 414 Semarang-Batang)
Berlaku mulai Kamis, 27 Maret pukul 14.00 WIB hingga Sabtu, 29 Maret pukul 24.00 WIB.
Jika terjadi lonjakan volume kendaraan, Polri akan menerapkan one way nasional, terutama saat puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada H-3 Lebaran.
Polri mengimbau para pemudik untuk mematuhi aturan ganjil-genap serta mengikuti rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan.
Masyarakat diharapkan merencanakan perjalanan dengan baik guna menghindari kemacetan dan sanksi tilang.
“Kami meminta masyarakat untuk memahami aturan ini agar perjalanan mudik bisa lebih lancar, aman, dan nyaman,” ujar Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho.
Dengan penerapan sistem tilang elektronik dan rekayasa lalu lintas ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih tertib dan lancar. (R)