Dili (buseronline.com) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Policia Cientifica de Investigasaun Criminale (PCIC) Timor Leste resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) guna memperkuat kerja sama dalam menangani kejahatan transnasional yang semakin kompleks di kawasan Asia Tenggara.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di kantor Kementerian Kehakiman, Kolmera, Dili, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari kedua negara.
Turut hadir Menteri Kehakiman Timor Leste YM Sergio Hornai, Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor Leste HE Dr Okto Dorinus Manik LLM serta Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Dr Khrisna Murti SIK MSi yang memimpin delegasi dari Indonesia.
Dalam perjanjian ini, Direktur PCIC, Dr Vicente Fernandes e Brito menandatangani dokumen kerja sama secara langsung di Dili, sementara dari pihak Polri, MoU telah lebih dahulu ditandatangani di Jakarta oleh Kabareskrim Polri, Komjen Pol Dr Wahyu Widada SIK MPhil.
Menteri Kehakiman Timor Leste, Sergio Hornai menyebut kerja sama ini sebagai langkah strategis dalam menghadapi ancaman kejahatan lintas negara.
“Ini adalah komitmen penting bagi kedua negara dalam mempererat sinergi menghadapi tantangan kejahatan transnasional,” ujarnya dalam sambutannya.
Duta Besar RI untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik juga menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya menguntungkan Indonesia dan Timor Leste, tetapi juga berkontribusi bagi stabilitas kawasan.
“Kolaborasi ini membuka ruang pertukaran informasi dan peningkatan kapasitas dalam menghadapi ancaman keamanan regional maupun global,” tuturnya.
Sementara itu, Irjen Pol Dr Khrisna Murti menjelaskan bahwa MoU ini juga mencakup program pelatihan serta peningkatan kompetensi bagi personel PCIC.
“Melalui kerja sama ini, kita ingin membangun sistem pertukaran informasi yang lebih solid serta membuka peluang pelatihan guna memperkuat aparat penegak hukum di kedua negara,” jelasnya.
Direktur PCIC, Dr Vicente Fernandes menyambut baik penandatanganan MoU ini dan menganggapnya sebagai awal dari penguatan kerja sama bilateral.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kapasitas kami dalam menangani berbagai kejahatan, seperti pencucian uang, penipuan investasi, perdagangan orang, narkotika, hingga penyelundupan lintas batas,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa MoU ini akan memformalkan pertukaran informasi serta meningkatkan layanan laboratorium forensik PCIC secara lebih efektif.
Dengan adanya kesepakatan ini, Polri dan PCIC berkomitmen untuk menjalankan langkah-langkah konkret dalam menanggulangi kejahatan lintas negara serta mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste. (R)
