Cimahi (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan berkualitas.
Sebagai langkah nyata, Kementerian Pertanian (Kementan) meninjau langsung salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Gunung Batu Dalam, Nomor: 43, Cimahi Utara, Rabu.
Fasilitas ini menjadi satu-satunya SPPG di Indonesia yang menyediakan susu pasteurisasi sebagai bagian dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam kunjungannya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menekankan pentingnya susu sebagai sumber kalsium dan nutrisi penting bagi pertumbuhan anak-anak usia sekolah.
“Kami ingin mengembangkan ekosistem pengolahan susu pasteurisasi yang mendukung program MBG, khususnya di SPPG yang berada di lingkungan peternakan sapi perah. Ini bukan hanya soal gizi anak-anak, tapi juga upaya menghidupkan ekosistem usaha sapi perah nasional,” ujar Agung.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, yang menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung peningkatan produksi susu pasteurisasi demi keberhasilan program MBG di tingkat provinsi.
SPPG Cimahi sendiri dikelola oleh Yayasan Arara Visi Hijau, yang telah berkembang dari usaha katering industri menjadi unit pengolahan susu mandiri.
Menurut Direktur Yayasan, Adam, fasilitas ini didukung oleh ahli gizi, akuntan, dan chef profesional untuk memastikan standar kualitas dan kandungan gizi dalam setiap sajian MBG.
“Dengan anggaran bahan pokok MBG sebesar Rp8.000 per porsi untuk PAUD dan kelas 1-3 SD, serta Rp10.000 untuk kelas 4 SD hingga SMA, sangat memungkinkan untuk menyertakan susu pasteurisasi 110 ml dalam setiap menu,” jelas Adam.
Ia berharap program ini juga dapat meningkatkan harga jual susu segar di tingkat peternak. Melalui program MBG, pemerintah tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga memberikan peluang bagi sektor peternakan dan industri pangan untuk tumbuh dan berkembang bersama.
“Para investor dan peternak sapi perah jangan ragu. Program MBG yang menyertakan susu ini bisa menjadi pendorong konsumsi dan produksi susu nasional ke depannya,” tutup Agung. (R)