Tebingtinggi (buseronline.com) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf meninjau lokasi calon Sekolah Rakyat di Kampus V Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Kota Tebingtinggi, Jumat.
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Bobby menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah ada 21 kabupaten/kota di Sumut yang mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat.
Program ini merupakan bagian dari visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto yang bertujuan memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan.
“Kami dari Pemprov Sumut melaporkan bahwa saat ini sudah ada 21 kabupaten/kota yang mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat. Terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memilih Sumatera Utara sebagai lokasi penyelenggaraan program ini,” ujar Bobby.
Gubernur berharap program ini benar-benar mampu menjawab tantangan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, serta mewujudkan cita-cita Presiden agar masyarakat miskin tidak lagi merasa lapar dan bisa hidup lebih sejahtera, dimulai dari akses terhadap pendidikan.
Bobby menjelaskan bahwa Pemprov Sumut telah menyiapkan sejumlah aset yang dapat digunakan untuk mendukung program Sekolah Rakyat, termasuk aset yang memiliki fasilitas seperti asrama dan tempat pelatihan, yang sebagian besar berada di Kota Medan. Sementara daerah yang belum mengusulkan umumnya masih dalam proses pengadaan atau perluasan lahan.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat ditujukan bagi keluarga yang masuk dalam desil 1 dan 2, yakni kategori miskin ekstrem dan miskin.
Program ini menargetkan pendirian Sekolah Rakyat di setiap daerah, dengan pembangunan tahap awal sebanyak 53 sekolah di seluruh Indonesia.
“Salah satunya adalah di Kota Tebingtinggi. Lokasi di UINSU ini merupakan usulan dari Ketua PBNU Sumut, Marahalim Harahap. Saya datang langsung untuk mengecek kesiapan lahannya,” ungkap Gus Ipul.
Menurutnya, Kementerian Sosial menetapkan syarat minimal luas lahan sebesar enam hektare untuk pendirian Sekolah Rakyat. Pemkot Tebingtinggi pun telah menyatakan kesiapannya untuk memperluas lahan agar memenuhi persyaratan tersebut.
Rektor UINSU Medan, Nurhayati, mengungkapkan bahwa Kampus V UINSU di Tebingtinggi sebelumnya merupakan bangunan bekas akademi kebidanan yang kini memiliki beberapa fasilitas seperti asrama dan laundry. Saat ini, kampus tersebut memiliki daya tampung hingga 300 siswa.
Walikota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, menyatakan dukungan penuh terhadap program Presiden RI tersebut. Ia menyebutkan bahwa bangunan UINSU adalah aset milik Pemkot Tebingtinggi yang telah dihibahkan kepada UINSU, dan kini sedang dalam proses perluasan lahan.
“Insya Allah bisa kita realisasikan. Pemkot Tebingtinggi juga sudah secara resmi mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat kepada Gubernur Sumut,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan Sekolah Rakyat di Sumut, khususnya di Tebingtinggi, dapat segera terwujud dan menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi masyarakat miskin di daerah tersebut. (R)