Jakarta (buseronline.com) – Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, mengadakan pembicaraan melalui sambungan telepon untuk membahas dampak kebijakan tarif Amerika Serikat yang dikenal sebagai “Trump Tariff” dan dinamika ekonomi global terkini.
Kebijakan ini kembali mendapat perhatian karena pengaruhnya terhadap perdagangan internasional dan kestabilan ekonomi dunia.
Sri Mulyani dalam perbincangan tersebut menjelaskan langkah-langkah strategis Indonesia dalam menjaga pertumbuhan ekonomi meskipun di tengah ketidakpastian global.
“Indonesia terus melakukan deregulasi dan penyederhanaan prosedur ekspor-impor serta investasi. Kami juga terus memperkuat dialog dengan dunia usaha dan pemangku kepentingan untuk merespons perubahan global secara bersama-sama,” ujar Sri Mulyani pada Sabtu.
Selain itu, Menkeu Indonesia juga menekankan pentingnya penguatan kerja sama regional dan internasional. Indonesia telah berkomitmen untuk mempererat hubungan dalam kerangka ASEAN serta dengan mitra global lainnya seperti Uni Eropa, negara-negara Teluk, Amerika Latin, dan Kanada, guna mendorong perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan.
Di sisi lain, Jim Chalmers menyatakan bahwa pasar keuangan Australia sangat terpengaruh oleh dinamika global meskipun sektor riil di Australia masih relatif stabil.
Ia mengungkapkan bahwa Australia memilih pendekatan diplomatik dan jalur negosiasi dengan Amerika Serikat, bukan mengambil langkah balasan langsung. Jim juga menyampaikan bahwa Australia telah berdiskusi dengan Inggris dan Korea Selatan mengenai kebijakan tarif ini.
Menutup pembicaraan, Jim menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara anggota G20 dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks. (R)