Bandung (buseronline.com) – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi sosial di Kota Bandung.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara Silaturahmi Idulfitri 1446 H Keluarga Besar Darul Hikam pada Jumat.
Dalam sambutannya, Farhan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan kota melalui lembaga pendidikan.
“Pendidikan adalah pintu masuk perubahan sosial. Lewat pendidikan, kita bisa menyosialisasikan program pemerintah secara interaktif dan menerima masukan dari masyarakat,” ujarnya.
Farhan juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Kota Bandung, mulai dari persoalan lingkungan hingga premanisme.
Ia mencontohkan praktik pungutan liar oleh tukang parkir dan kusir delman yang merugikan wisatawan dan mencoreng citra kota.
“Kita tidak tinggal diam. Satgas Anti-Premanisme saat ini aktif memburu para pelaku dan akan menindak sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Terkait isu lingkungan, ia menyebut kapasitas pengolahan sampah Bandung saat ini baru mencapai 10 persen.
Namun, ia optimistis angka itu dapat meningkat menjadi 30 persen dalam dua bulan ke depan melalui penguatan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dan target 1.000 kawasan bebas sampah hingga akhir 2025.
Selain itu, Farhan memastikan Pemkot Bandung terus berupaya memperbaiki fasilitas publik, termasuk Teras Cihampelas yang saat ini mengalami kendala teknis pada lift dan eskalator.
“Kami akan segera memperbaikinya. Keamanan 24 jam, penerangan, air bersih, dan toilet akan terus dijaga,” katanya.
Menutup sambutannya, Farhan menegaskan bahwa pemerintah kota terbuka terhadap kritik sebagai bagian dari evaluasi dan perbaikan kinerja.
“Alhamdulillah, kritik pertama datang dari Ketua DPRD. Saya bersyukur, karena kritik itu menjadi bahan evaluasi,” pungkasnya. (R)