Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia berhasil mempercepat dialog ekonomi strategis dengan Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan yang digelar di Washington DC. Delegasi Indonesia, yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dan Howart Lutnick, dua pejabat tinggi AS, untuk membahas isu kebijakan tarif dan memperkuat kemitraan ekonomi bilateral.
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan perwakilan United States Trade Representative (USTR) dan Secretary of Commerce AS, kedua negara sepakat untuk menyelesaikan masalah tarif serta memperkuat kerja sama perdagangan dalam waktu 60 hari ke depan.
Menko Airlangga menyatakan, “Pihak AS telah menyepakati bahwa isu kebijakan tarif dan kerja sama bilateral Indonesia-AS akan dibahas dan diselesaikan dalam waktu 60 hari ke depan,” seperti tertuang dalam rilis resmi Kemenko Perekonomian yang diterima pada Jumat.
Indonesia mengusulkan sejumlah inisiatif strategis, di antaranya peningkatan pembelian energi, produk pertanian, serta sektor EPC (engineering, procurement, and construction). Selain itu, pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama di sektor critical minerals, serta memberikan insentif dan kemudahan prosedur impor produk AS ke Indonesia. Pembahasan juga mencakup investasi strategis antara kedua negara.
Pemerintah Indonesia juga mengusulkan penurunan tarif untuk produk ekspor utama yang tidak bersaing dengan industri dalam negeri AS, dengan tujuan menciptakan perdagangan yang lebih adil. Di samping itu, Indonesia juga menggarisbawahi pentingnya memastikan ketahanan rantai pasok produk strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi global.
Delegasi Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu, serta perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemendag, dan KBRI Washington DC. (R)