Lombok (buseronline.com) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah (Pemda) dalam mencari solusi konkret atas berbagai persoalan masyarakat. Penegasan ini disampaikan saat pertemuannya dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) dan para rektor perguruan tinggi di Lombok, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Fauzan menyoroti pentingnya peran program Kampus Berdampak yang saat ini digalakkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Program ini menjadi bentuk nyata sinergi antara kampus dan pemerintah dalam menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi secara adaptif dan fungsional.
“Jika di Universitas Mataram ada fakultas kedokteran, maka bisa membantu mengurangi stunting di lingkungannya. Kalau ada banyak kampus di Lombok, maka pengangguran harus bisa ditekan. Kampus harus hadir sebagai problem solver dan mendukung pembangunan daerah,” ujarnya, seperti dilansir dari laman Kemdiktisaintek.
Lebih lanjut, Wamen Fauzan mendorong agar kampus tidak bersifat eksklusif, terutama dalam bidang riset. Menurutnya, perguruan tinggi harus menjadi entitas sosial yang terbuka dan terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat.
“Era ini adalah era kolaborasi. Menurut saya, kampus harus berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan daerah,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara kampus dan Pemda yang sudah mulai berjalan baik di NTB, terutama dalam memanfaatkan potensi kampus untuk riset dan identifikasi masalah.
Menurutnya, baik kampus maupun pemerintah daerah perlu terus berinovasi agar dapat menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien sebagai penerjemah regulasi di tengah berbagai tantangan zaman.
“Kata kuncinya adalah kolaborasi. Dalam kampus pasti berkembang empati dan simpati sosial. Harapannya, dari situlah kampus bisa memiliki dampak,” pungkas Wamen Fauzan. (R)