Medan (buseronline.com) – Kasus diabetes melitus (DM) terus meningkat di Kota Medan. Dinas Kesehatan Kota Medan mengimbau masyarakat untuk menjaga pola makan dan gaya hidup sehat guna mencegah penyakit yang menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) dengan angka kejadian yang terus bertambah.
Dr Pocut Fatimah Fitri MARS, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Medan, menjelaskan bahwa diabetes disebabkan oleh faktor risiko seperti pola makan tidak sehat, gaya hidup buruk, serta faktor keturunan.
“Pola makan tinggi gula, lemak, rendah serat, serta kebiasaan merokok, kurang olahraga, kurang tidur, dan stres berlebihan dapat memicu terjadinya diabetes,” ungkap Pocut pada Selasa (22/4/2025).
Lebih lanjut, Pocut juga menyoroti komplikasi serius yang dapat timbul akibat diabetes, seperti gangguan ginjal yang berisiko menyebabkan gagal ginjal. “Kasus gagal ginjal di Medan meningkat akibat DM yang tidak terkontrol dengan kadar gula darah yang tinggi,” kata Pocut.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Medan mengimbau masyarakat untuk mengadopsi pola makan sehat dengan mengurangi gula, garam, dan lemak, serta memperbanyak konsumsi protein dan serat. Selain itu, gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, tidak merokok, cukup tidur, dan mengelola stres juga sangat penting.
Bagi penderita diabetes, Pocut menekankan pentingnya pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter, serta disiplin mengonsumsi obat atau insulin yang telah diresepkan.
Di sisi lain, diabetes juga merupakan salah satu dari 12 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan, cakupan pelayanan bagi penderita DM menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, dengan tahun 2022 mencapai 31,4% dari target 12.614, tahun 2023 mencapai 49,4% dari target 42.380, dan tahun 2024 mencapai 75% dari target 44.194.
Namun, Pocut menegaskan bahwa data tersebut belum sepenuhnya mencerminkan kondisi di lapangan, karena masih ada fasilitas kesehatan yang belum melaporkan hasil pemeriksaannya secara lengkap. Peningkatan angka tersebut juga disebabkan oleh perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan.
Melalui upaya edukasi dan pelayanan yang lebih baik, Dinas Kesehatan Medan berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengendalian diabetes untuk mencegah komplikasi serius di masa depan. (R)