Bandung (buseronline.com) – Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengajak para mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan bangsa. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan mahasiswa dan dosen dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, dan Northwestern University (NWU) Filipina dalam program Student Mobility di Auditorium Balai Kota Bandung, Senin.
Dalam sambutannya, Erwin menekankan pentingnya penguatan tiga aspek utama bagi generasi muda, yaitu kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional.
“Mahasiswa hari ini adalah calon pemimpin masa depan, baik itu pengusaha, anggota DPR, wali kota, gubernur, bahkan presiden. Maka dari itu, kualitas intelektual, spiritual, dan emosional harus terus diasah,” ujar Erwin.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bandung terus mendorong kolaborasi antara pemerintah dan dunia akademik, khususnya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, inklusif, dan partisipatif.
Erwin menyoroti program beasiswa bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera sebagai bukti nyata komitmen Pemkot terhadap pendidikan dan pemberdayaan generasi muda.
Program Student Mobility ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara institusi pendidikan dan pemerintah daerah, sekaligus memperluas wawasan mahasiswa mengenai dinamika pemerintahan.
“Kami tidak ingin ini hanya menjadi seremoni. Harus ada langkah konkret, tujuan jelas, dan hasil yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Kota Bandung,” tegasnya.
Kehadiran delegasi dari Malaysia dan Filipina turut diapresiasi oleh Pemkot Bandung sebagai bentuk perluasan kerja sama internasional. Erwin menyatakan, Bandung siap menjadi kota global yang terbuka terhadap keberagaman dan kolaborasi lintas negara.
Sementara itu, Dosen FISIP Unpad, Yusa Djuyandi, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemkot Bandung dan berharap kegiatan ini menjadi jembatan penguatan pemahaman lintas budaya.
“Kami berharap dari diskusi ini lahir ide-ide segar, tidak hanya soal sejarah atau pariwisata Bandung, tetapi bagaimana membangun kota ini sebagai smart and inclusive city,” katanya.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pejabat Pemkot Bandung serta delegasi dosen dari masing-masing universitas mitra. Diskusi lintas institusi ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi akademik dan sosial yang berkelanjutan. (R)