Tarakan (buseronline.com) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi di daerah perbatasan, seperti Universitas Borneo Tarakan (UBT), dalam mendorong inovasi dan solusi berbasis sains dan teknologi.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerjanya ke UBT, yang merupakan bagian dari program nasional Kampus Berdampak, pada Rabu.
Dalam kunjungan ini, Fauzan menekankan bahwa UBT, sebagai satu-satunya universitas negeri di Kalimantan Utara, memiliki posisi strategis dalam membangun daya saing dan ketahanan wilayah perbatasan.
Ia menegaskan bahwa kampus-kampus di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) seperti UBT harus berperan sebagai pusat inovasi yang dapat memberikan solusi bagi tantangan lokal dan nasional.
“Kampus tidak boleh hanya menjadi penonton. UBT harus mengambil peran lebih besar sebagai pusat inovasi yang menjawab tantangan lokal dan nasional,” ujar Wamen Fauzan.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto juga hadir secara daring dan menyampaikan bahwa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi prioritas.
“Kita tidak bisa terus tertinggal. Bangsa yang akan memimpin masa depan adalah bangsa yang menguasai teknologi, dan kampus adalah pusat dari transformasi itu,” ujar Menteri Brian.
Wamen Fauzan menyampaikan dua isu prioritas yang menjadi perhatian pemerintah. Pertama, percepatan status Badan Layanan Umum (BLU) bagi UBT, agar kampus memiliki fleksibilitas pendanaan dan otonomi yang lebih besar. Kedua, pengembangan potensi lokal, seperti sektor perikanan udang organik di Tarakan, yang dapat menjadi unggulan riset dan penggerak ekonomi berbasis sains dan teknologi.
“Kami ingin memastikan UBT mendapatkan dukungan kebijakan yang tepat agar dapat berkembang. Potensi lokal seperti tambak udang ini harus dimanfaatkan dengan pendekatan sains yang kuat,” ungkap Wamen Fauzan.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menyambut baik kunjungan ini dan mengungkapkan kesiapan pemerintah provinsi untuk mendukung penguatan kapasitas riset dan pengembangan sumber daya manusia di kampus perbatasan.
“Kalimantan Utara memiliki kekayaan sumber daya alam dan generasi muda yang luar biasa. Kami siap bersinergi dengan UBT untuk mendorong pembangunan berbasis ilmu pengetahuan,” ujar Gubernur Zainal.
Rektor UBT, Yahya Ahmad Zein, menyampaikan bahwa saat ini UBT sedang dalam proses transformasi menjadi entrepreneurship university, dengan mengintegrasikan kurikulum kewirausahaan ke seluruh program studi.
“Kami ingin mahasiswa menjadi agen perubahan, bukan hanya pencari kerja. UBT harus melahirkan solusi dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan daerah,” jelas Rektor Yahya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Anggota DPD RI, Ketua DPRD Kalimantan Utara, Wali Kota Tarakan, serta civitas akademika UBT. Kehadiran mereka mempertegas komitmen untuk menjadikan UBT sebagai pusat pembangunan, inovasi, dan pengabdian di wilayah perbatasan. (R)