Medan (buseronline.com) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menyatakan kesiapan pemerintah provinsi dalam melaksanakan Program Koperasi Merah Putih yang digagas oleh pemerintah pusat. Program ini diyakini mampu menjadi penggerak ekonomi di tingkat desa dan kelurahan.
Hal tersebut disampaikan Bobby saat membuka Sosialisasi Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Rabu. “Kami siap menjalankan program Koperasi Merah Putih. Ini akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Sumut,” ujarnya.
Dengan jumlah 6.110 desa dan kelurahan yang tersebar di Sumut — terdiri dari 5.417 desa dan 693 kelurahan — Bobby menilai program ini berpotensi menghasilkan perputaran uang hingga Rp30 T jika masing-masing koperasi menerima suntikan modal sebesar Rp5 M.
“Dana tersebut langsung beredar di desa dan kelurahan, sehingga bisa menjadi pengungkit ekonomi daerah secara signifikan,” jelasnya.
Sebagai pilot project, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pembentukan 80 koperasi percontohan di seluruh Indonesia, dengan harapan Sumut dapat berkontribusi minimal 10 koperasi. Pemprov Sumut sendiri telah membentuk 35 koperasi hingga saat ini.
Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, yang hadir dalam acara tersebut, menyebut koperasi sebagai instrumen penting untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem, sekaligus memberantas praktik tengkulak yang merugikan petani.
“Perputaran uang di tangan tengkulak mencapai sekitar Rp300 T. Lewat koperasi, kita ingin kembalikan keuntungan ke tangan rakyat,” kata Budi.
Bupati Tapanuli Selatan, Gus Irawan Pasaribu, juga mendukung program tersebut dan menilai desa sebagai titik awal pembangunan nasional. “Desa adalah cerminan pembangunan Indonesia. Koperasi di desa akan jadi tonggak penting,” katanya.
Acara sosialisasi turut dihadiri oleh para kepala daerah se-Sumut, pejabat Kementerian Koperasi dan UKM, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Rudy B Hutabarat, serta para kepala desa dan lurah. (R)