Jakarta (buseronline.com) – Presiden Prabowo Subianto menerima laporan langsung dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengenai perkembangan ketahanan pangan nasional dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Amran mengungkapkan pencapaian signifikan dalam sektor pangan nasional, terutama dalam peningkatan stok beras yang mencapai level tertinggi dalam dua dekade terakhir.
Menteri Amran menyampaikan, “Saat ini stok beras kita mencapai 3,4 juta ton dan diperkirakan akan mencapai 4 juta ton dalam waktu 20 hari mendatang. Ini adalah angka tertinggi dalam 23 tahun terakhir,” ujarnya kepada awak media usai pertemuan.
Selain itu, Amran juga melaporkan bahwa tingkat serapan beras menunjukkan hasil yang positif. Dalam satu bulan terakhir, serapan beras telah mencapai 1 juta ton, sementara total serapan dari Januari hingga April 2025 mencapai 1,7 juta ton, lebih tinggi dari rata-rata serapan beras tahunan yang biasanya hanya mencapai 1,2 juta ton.
Menteri Amran juga memaparkan bahwa produksi jagung nasional diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Mei mendatang, dan pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menyerap hasil produksi jagung tersebut. “Kami sudah siap menyerap hasil produksi jagung yang cukup baik pada bulan depan,” jelas Amran.
Selain itu, laporan dari United States Department of Agriculture (USDA) menunjukkan bahwa produksi beras Indonesia diperkirakan meningkat menjadi 34,6 juta ton, naik dari angka 30 juta ton yang tercatat sebelumnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan jajaran pemerintah turut membahas langkah strategis dalam memperkuat infrastruktur pertanian. Menteri Amran menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR telah mengidentifikasi 2 juta hektare lahan yang membutuhkan rehabilitasi irigasi dan rencananya akan dimulai pada tahun ini.
Dengan perkembangan positif tersebut, pemerintah semakin yakin bahwa ketahanan pangan nasional dapat terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan data yang akurat.
Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo untuk menjaga stabilitas pangan di Indonesia. (R)