Nabire (buseronline.com) – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie meninjau langsung lokasi calon pembangunan SMA Unggul Garuda di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, pada Senin. Kunjungan ini merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas, terutama di wilayah timur Indonesia.
Wamen Stella menyatakan bahwa SMA Unggul Garuda merupakan inisiatif langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto, yang ingin menghadirkan sekolah unggulan di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh pembangunan pendidikan secara maksimal.
“SMA Unggul Garuda adalah gagasan langsung dari Presiden Prabowo. Sekolah ini dibangun bukan di kota besar, melainkan di wilayah yang sangat membutuhkan pengembangan pendidikan dan akses setara, seperti Papua,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, Wamen Stella meninjau lima titik kandidat lokasi SMA Unggul Garuda serta menyambangi Sekolah Dasar Jayanti di Nabire. Ia menilai bahwa potensi riset dan pengembangan teknologi di Papua sangat besar, sehingga kehadiran SMA unggulan dapat menjadi fondasi ekosistem pendidikan dan inovasi di kawasan ini.
“Kita ingin membangun ekosistem pendidikan yang kuat, yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri,” kata Stella.
Senada dengan hal tersebut, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menyebut Nabire sebagai lokasi strategis untuk pembangunan sekolah unggulan.
“Secara geografis, Nabire dekat dengan berbagai kota besar di Papua. Lahannya sudah siap, kami hanya butuh dukungan dari pusat. Di sinilah anak-anak Papua akan bangkit untuk Indonesia Emas 2045,” tutur Gubernur Meki.
Stella juga mengunjungi kembali SD Jayanti, lokasi yang pernah ia teliti pada tahun 2024. Di hadapan para siswa, ia menyampaikan semangat untuk terus belajar dan membangun masa depan Papua.
“Belajar, belajar, belajar. Dengan dukungan pemerintah daerah, kami optimistis dapat membangun pendidikan Papua yang lebih baik,” ungkapnya.
Dalam wawancara usai kunjungan, Wamen Stella menegaskan bahwa Orang Asli Papua (OAP) akan mendapat prioritas dalam program SMA Unggul Garuda, baik sebagai siswa maupun tenaga pendukung sekolah.
“Tenaga pendidik bisa dari luar, tetapi kami ingin tenaga kerja lainnya berasal dari Papua agar program ini benar-benar memberdayakan masyarakat lokal,” katanya.
SMA Unggul Garuda di Nabire dirancang sebagai bagian dari 20 SMA unggulan yang akan dibangun dalam lima tahun ke depan di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 20 sekolah binaan di bawah program “Garuda Transformatif” yang diharapkan mampu mempercepat transformasi pendidikan nasional melalui kerja sama erat dengan pemerintah daerah. (R)