Buton Tengah (buseronline.com) – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, Jumat.
Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari program Quick Wins Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan status Rumah Sakit D Pratama menjadi Rumah Sakit Kelas C.
Dalam sambutannya, Menkes menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses layanan kesehatan berkualitas, khususnya di wilayah kepulauan dan daerah tertinggal.
Ia menekankan pentingnya keberadaan dokter spesialis sebagai prasyarat utama untuk pemanfaatan alat-alat kesehatan canggih yang akan disediakan di RSUD Buton Tengah.
“Saya titip ke Pak Bupati dan Pak Gubernur, alat itu hanya bisa dipakai kalau ada dokter spesialisnya, sembilan atau sepuluh orang. Di seluruh Indonesia kita memang sangat kekurangan dokter spesialis,” ujar Menkes Budi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan strategis, termasuk program beasiswa dan sistem pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit.
Menkes berharap generasi muda daerah dapat memanfaatkan program tersebut dan kembali mengabdi di kampung halaman.
“Pemerintah sudah memberikan beasiswa, kita juga membuka sistem dokter spesialis yang baru berbasis rumah sakit. Kita mohon putra-putri terbaiknya diizinkan datang ke sini dan nantinya akan dibayar sesuai dengan layaknya dokter spesialis,” tambahnya.
Saat ini, RSUD Buton Tengah telah memiliki tujuh dokter spesialis, antara lain spesialis anak, penyakit dalam, dan radiologi. Namun, kebutuhan akan tenaga spesialis lainnya seperti bedah, obgyn, anestesi, patologi klinik, dan saraf masih sangat mendesak.
Menkes juga mengungkapkan harapannya agar rumah sakit ini nantinya dilengkapi dengan fasilitas cathlab, alat berteknologi tinggi yang penting untuk penanganan pasien jantung.
Ia menekankan bahwa keberadaan dokter spesialis harus bersifat permanen, bukan kontrak, melainkan diangkat sebagai ASN, baik melalui jalur PNS maupun PPPK.
Pembangunan RSUD Buton Tengah didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total anggaran mencapai Rp170 M. Menkes menargetkan agar pembangunan selesai dan dapat diresmikan pada awal tahun depan.
“Saya minta tolong kepada Pak Bupati dan Gubernur, jatah pegawai negerinya dikasih lebih banyak, terutama untuk putra daerah, supaya dokter spesialisnya tidak mudah pindah-pindah. Surat izin praktiknya sudah dipegang sama saya, jadi dokter spesialisnya harus tetap di Buton Tengah,” tegas Menkes.
Selain meresmikan groundbreaking RSUD, dalam kunjungan kerjanya Menkes juga meninjau layanan di Puskesmas Lakudo serta meresmikan penyediaan akses internet berbasis teknologi Starlink.
Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat digitalisasi layanan kesehatan di wilayah terpencil dan mendukung sistem kesehatan nasional yang merata dan tangguh. (R)
