Jakarta (buseronline.com) – Bareskrim Polri menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik penyalahgunaan barang bersubsidi yang merugikan masyarakat kecil.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nunung Syaifuddin menyatakan bahwa para pelaku pengoplosan barang subsidi adalah pengkhianat negara dan rakyat.
“Yang paling merasakan dampaknya dari penyalahgunaan barang-barang bersubsidi ini adalah masyarakat kecil. Maka mereka yang bermain dengan subsidi ini adalah pengkhianat negara dan pengkhianat rakyat,” tegas Nunung dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa.
Dalam pengungkapan terbaru, Bareskrim membongkar dua pangkalan gas subsidi yang melakukan praktik pengoplosan di Karawang dan Semarang. Nunung mengungkapkan bahwa para pelaku kerap mencoba mengelabui petugas dengan mengklaim memiliki “beking” atau perlindungan dari pihak tertentu.
“Biasanya mereka yang terlibat kegiatan ilegal ini mencoba menakut-nakuti dengan menjual nama orang lain, bahkan yang dianggap lebih tinggi dari kami. Namun sampai saat ini, setiap kali kami telusuri, tidak pernah terbukti ada pihak yang benar-benar terlibat sebagai beking,” jelasnya, seperti dilansir dari laman Humas Polri.
Ia menambahkan bahwa Polri tidak akan gentar menghadapi berbagai intimidasi maupun upaya perlindungan oleh pihak-pihak yang terlibat.
Menurutnya, program subsidi merupakan prioritas nasional yang langsung berada di bawah pengawasan Presiden RI.
“Ini adalah program pemerintah yang menjadi salah satu prioritas nasional. Maka perintah tertinggi dalam pengawasan ini datang langsung dari Presiden melalui Kapolri. Kami tidak akan gentar,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Polri juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengawasi penyaluran barang bersubsidi dan melaporkan setiap indikasi penyimpangan. Setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti dengan serius.
“Siapa pun pelakunya, dan siapa pun yang ada di belakang kegiatan penyimpangan ini, kami akan tindak tegas. Laporkan pada kami, kami siap bertindak,” pungkas Brigjen Nunung. (R)
