Madinah (buseronline.com) – Pelayanan kefarmasian menjadi salah satu komponen krusial dalam penyelenggaraan kesehatan jemaah haji tahun 2025.
Layanan ini mencakup pengelolaan obat, perbekalan kesehatan, serta pelayanan farmasi klinik yang bertujuan mendukung kelancaran dan kekhusyukan ibadah para jemaah.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi Kementerian Kesehatan RI, Agusdini Banun Saptaningsih menegaskan pentingnya perencanaan matang dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan.
Hal ini disampaikannya saat meninjau pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Senin.
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan. Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu berdasarkan pola konsumsi, riwayat epidemiologi penyakit tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini, yang akrab disapa Dini.
Dini juga memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin dari segi mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah tidak perlu merasa khawatir saat menjalani ibadah di Tanah Suci.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya peran edukasi kesehatan oleh para petugas, terutama dalam pelayanan farmasi klinik.
Salah satu inovasi yang dihadirkan tahun ini adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji.
Gerakan ini terdiri dari dua komponen utama:
Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk): Bertujuan menjaga kecukupan cairan dan elektrolit jemaah serta mencegah dehidrasi.
Bosku (Bawa Obat di Saku): Mendorong jemaah, khususnya yang memiliki penyakit kronis, untuk rutin mengonsumsi obat, terutama selama prosesi di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Gerakan Mosaik Bosku adalah bentuk nyata perhatian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk,” pungkas Dini, seperti dilansir dari laman Sehat Negeriku.
Pelayanan kefarmasian yang prima diharapkan mampu berkontribusi besar terhadap keberhasilan pelaksanaan ibadah haji tahun ini, sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi para jemaah. (R)