Boyolali (buseronline.com) – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, mencuri perhatian publik saat menyumbangkan empat ekor sapi jumbo dalam ajang Kontes dan Expo Sapi APPSI Season 2 yang digelar di Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali, pada 17–18 Mei 2025.
Empat sapi yang disumbangkan memiliki bobot luar biasa, yakni masing-masing 1,15 ton, 900 kilogram, 890 kilogram, dan 820 kilogram. Dua di antaranya merupakan jenis Peranakan Ongole (PO) dan Limosin, yang diberikan sebagai hadiah tambahan bagi para pemenang kontes.
“Ini bentuk apresiasi kami kepada para peternak yang telah bekerja keras menghasilkan sapi berkualitas. Semoga ini bisa jadi pemicu semangat agar peternakan lokal terus berkembang dan mandiri,” ujar Wamentan Sudaryono, Minggu (18/5/2025).
Tak hanya menyumbang, Sudaryono juga ikut dalam sesi lelang yang dipimpin Ketua MPR RI Ahmad Muzani, dan berhasil memenangkan dua sapi berbobot lebih dari 1 ton. Sapi pertama, berwarna merah, ditebus seharga Rp135 juta, dan sapi kedua, berwarna hitam, seharga Rp120 juta. Keduanya langsung disumbangkan untuk hewan kurban Idul Adha di Boyolali dan Grobogan.
“Kami ingin masyarakat merasakan langsung hasil peternakan lokal yang unggul. Ini bukan sekadar soal hadiah, tapi simbol keseriusan pemerintah dalam membangun peternakan nasional,” kata Sudaryono.
Kehadiran sapi-sapi jumbo itu langsung menjadi daya tarik utama. Ratusan warga mengerumuni area kontes, bahkan banyak yang berswafoto bersama sapi berbobot lebih dari satu ton tersebut.
Seorang pengunjung, Arifin, menyatakan kekagumannya. “Luar biasa. Baru kali ini lihat sapi segede itu langsung. Apalagi disumbang langsung sama Mas Dar. Ini bikin acara makin meriah,” ujarnya.
Expo Sapi APPSI ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H yang jatuh pada awal Juni 2025. Selain sebagai ajang kompetisi antar peternak, kegiatan ini juga menjadi ruang promosi dan pemasaran hewan ternak kepada pembeli potensial.
Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dan kesehatan hewan, khususnya dalam menghadapi ancaman penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Kami sudah siapkan 4 juta dosis vaksin PMK secara gratis. Kalau pun harus beli, harganya hanya Rp25 ribu per ekor. Jauh lebih murah dibandingkan nilai ekonomis satu ekor sapi,” jelasnya.
Wamentan menegaskan, dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan untuk mengurangi ketergantungan impor daging dan susu, dengan cara meningkatkan investasi pada peternakan lokal.
“Kami ingin kebutuhan protein hewani, baik daging maupun susu, dapat dipenuhi dari hasil ternak dalam negeri. Kita punya potensi besar, tinggal bagaimana mengelola dan memperkuat ekosistem peternakannya,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Boyolali, perwakilan Kementerian Pertanian, serta pengurus pusat dan daerah dari Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI).
APPSI menyatakan akan terus menggagas acara serupa di berbagai daerah, guna memperluas jaringan pemasaran dan memperkuat posisi peternak lokal dalam ekosistem pangan nasional. (R)