Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Kabupaten Klungkung melaksanakan audiensi ke Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin di Gedung Adhyatma, Jakarta Selatan.
Audiensi ini bertujuan untuk memperkuat sinergi pembangunan sektor kesehatan, khususnya percepatan penurunan stunting dan penguatan layanan kesehatan primer di wilayah kepulauan.
Rombongan Pemkab Klungkung dipimpin langsung oleh Bupati I Made Satria, didampingi Wakil Bupati Tjokorda Gde Agung dan sejumlah pejabat terkait. Kedatangan mereka disambut oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dr Dante Saksono Harbuwono SpPD-KEMD PhD.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkes Prof Dante menyampaikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkab Klungkung dalam penanganan stunting dan peningkatan mutu layanan kesehatan.
“Kami melihat Klungkung sebagai daerah yang serius dan tertata dalam upaya menurunkan stunting. Saat ini kami sedang menyiapkan pelatihan bagi dokter umum puskesmas mengenai pertumbuhan janin dan pengukuran kesejahteraan dalam kandungan, dan Klungkung akan menjadi salah satu wilayah yang dilibatkan sejak tahap awal,” kata Prof Dante.
Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan sumber daya manusia di sektor kesehatan melalui penempatan dokter spesialis, khususnya di daerah yang mengalami keterbatasan tenaga medis.
“Kami akan berkoordinasi dengan Universitas Udayana dan RSUP Prof Ngoerah agar peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) tahap akhir dapat ditempatkan di RSUD Gema Santi Klungkung. Ini penting terutama untuk dokter spesialis dasar yang masih terbatas di wilayah tersebut,” ujarnya.
Bupati Klungkung I Made Satria dalam audiensi tersebut menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Kesehatan. Ia menegaskan komitmen Pemkab Klungkung dalam mendukung program nasional di bidang kesehatan, termasuk penurunan stunting dan peningkatan kualitas layanan dasar.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Kemenkes selama ini. Termasuk menjadikan Klungkung sebagai lokus pembelajaran nasional penurunan stunting, serta pemberian insentif fiskal tahun 2024 sebesar lebih dari Rp6,5 M,” ujar Bupati Satria.
Ia juga memaparkan sejumlah capaian di sektor kesehatan, salah satunya keberhasilan Klungkung dalam menekan angka stunting hingga di bawah 5 persen pada tahun 2023, jauh di bawah rata-rata nasional.
“Capaian ini adalah hasil dari kerja keras para tenaga kesehatan dan dukungan masyarakat. Ke depan, kami berkomitmen untuk menjadikan Klungkung sebagai kabupaten zero stunting,” tambahnya.
Dalam audiensi tersebut, Bupati juga memaparkan rencana penguatan layanan kesehatan lainnya, seperti rehabilitasi tiga Puskesmas Pembantu (Pustu) ILP pada tahun 2025, serta pembangunan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dengan anggaran sebesar Rp12,5 M.
Selain itu, Pemkab Klungkung mengharapkan percepatan persetujuan pengadaan alat kesehatan melalui proyek Strategic Health Purchasing for Indonesia (SOPHI) dan Indonesia Public Health Laboratory System (INPULs), serta mengusulkan pembangunan puskesmas keempat di wilayah Nusa Penida.
“Pembangunan puskesmas keempat di Nusa Penida kami harapkan dapat direalisasikan pada tahun 2027 atau 2028. Ini sangat penting agar masyarakat yang berada di daerah terpencil bisa memperoleh akses layanan kesehatan yang lebih cepat dan merata,” tutur Bupati Satria.
Audiensi berlangsung dalam suasana terbuka dan penuh semangat kolaboratif. Pemkab Klungkung menyampaikan apresiasi atas keterbukaan jajaran Kemenkes dalam menerima masukan serta usulan daerah demi peningkatan kualitas layanan kesehatan secara berkelanjutan, khususnya di wilayah kepulauan. (R)
