Medan (buseronline.com) – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi telur sebagai sumber gizi utama.
Dukungan ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Effendy Pohan, saat menerima audiensi pengurus Pinsar Indonesia dan Panitia Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN) 2025, Selasa, di Kantor Gubernur Sumut, Medan.
Dalam pertemuan tersebut, Effendy Pohan menyambut baik rencana pelaksanaan rangkaian kegiatan sosialisasi gizi yang akan digelar dalam rangka memperingati HATN dan Hari Telur Sedunia (World Egg Day) pada Oktober mendatang. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan dampak langsung dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Kita menyambut baik rencana kegiatan Pinsar Indonesia ke depan. Intinya, mari kita dorong kegiatan yang menitikberatkan pada manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam hal gizi dan kesehatan,” ujar Effendy.
Effendy menilai Pinsar Indonesia sebagai organisasi yang aktif dalam memperjuangkan perunggasan rakyat telah memberikan kontribusi positif, terutama dalam mendorong konsumsi protein hewani yang terjangkau, mudah diperoleh, dan kaya manfaat, khususnya bagi generasi muda.
Ia juga menyampaikan bahwa hasil audiensi ini akan dilaporkan kepada Gubernur Sumut, Bobby Nasution, guna mendapat dukungan penuh dari pemerintah provinsi untuk menyukseskan rangkaian kegiatan yang direncanakan.
Ketua Panitia HATN 2025, Ricky Bangsaratoe, yang juga menjabat Ketua Bidang Promosi, Pameran, dan Kampanye Gizi Pinsar Indonesia, mengungkapkan bahwa tahun ini Sumatera Utara dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan HATN untuk yang ke-15 kalinya. Acara akan dipusatkan di Kabupaten Langkat dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
“Kegiatan akan digelar di kampus, kelompok PKK, talk show, hingga edukasi langsung ke masyarakat terkait pentingnya konsumsi protein dan gizi dari telur,” jelas Ricky.
Ia juga menegaskan pentingnya menghapus mitos-mitos negatif yang masih beredar di masyarakat, seperti anggapan bahwa konsumsi telur dapat menyebabkan bisul, kolesterol tinggi, atau bahwa ayam pedaging mengandung hormon berbahaya.
“Ketakutan ini harus diluruskan. Telur adalah sumber protein berkualitas dengan harga terjangkau,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Daerah, Muhammad Bahri MH, menyampaikan optimismenya terhadap antusiasme Pemprov Sumut yang dinilai mampu memperkuat kampanye nasional peningkatan konsumsi telur.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut, Muhammad Zakir Syarif Daulay, dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi telur ayam di Sumatera Utara pada tahun 2024 mencapai 566,8 ton. Angka ini menunjukkan surplus dan menjadikan Sumut sebagai produsen telur tertinggi di Pulau Sumatera.
“Dengan produksi sebesar itu, tentu upaya peningkatan konsumsi domestik sangat penting, agar produksi kita juga bisa diserap maksimal,” ujar Zakir.
Ia juga mendukung kampanye Pinsar Indonesia karena sejalan dengan upaya pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan ketahanan pangan berbasis lokal.
Dalam audiensi tersebut turut hadir Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Poppy Marulita Hutagalung dan sejumlah pejabat lainnya dari lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Pemerintah dan pelaku usaha di bidang perunggasan kini berharap kolaborasi ini akan mempercepat peningkatan kesadaran gizi masyarakat, memperkuat ketahanan pangan, dan menumbuhkan nilai tambah bagi sektor peternakan rakyat. (R)
