Medan (buseronline.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengajak mahasiswa dan kaum muda untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya judi online yang semakin marak di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.
Ajakan tersebut disampaikan Plt Kepala Diskominfo Sumut Porman Mahulae, dalam dialog publik bertajuk “Generasi Muda di Bawah Ancaman” yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sumut, Selasa, di Gedung Pertemuan Digital Library Universitas Negeri Medan (Unimed).
Porman menegaskan bahwa judi online merupakan salah satu konsekuensi negatif dari kemajuan teknologi informasi yang tidak dibarengi dengan literasi digital yang memadai.
Menurutnya, meskipun teknologi digital menawarkan banyak manfaat, tanpa pemahaman dan kontrol diri yang kuat, teknologi justru bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai ancaman.
“Kaum muda perlu memperkaya literasi digitalnya agar dapat memilah informasi, menghindari jebakan aplikasi ilegal, dan tidak terjerumus dalam aktivitas destruktif yang mengancam masa depan mereka,” kata Porman.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan organisasi kepemudaan dalam membangun ketahanan digital generasi muda.
“Kami mendorong kampus dan komunitas pemuda untuk proaktif menjadi agen literasi digital. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi tentang menyelamatkan masa depan bangsa,” tambahnya.
Dialog publik tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber penting lainnya, di antaranya Ketua Komite II DPD RI Badikenita Putri Sitepu, Direktur Reserse Siber Polda Sumut Kombes Pol Doni Satria Sembiring, Ketua DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) David Luther Lubis, dan Sekretaris Satgas PPKS Unimed Dewi Pika Lumbanbatu.
Ketua DPD GAMKI Sumut, Swangro Lumbanbatu dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada generasi muda tentang berbagai bentuk ancaman yang dapat merusak masa depan mereka.
“Kami ingin generasi muda memahami bahwa judi online, narkoba, dan cyber sex adalah ancaman nyata. Kami juga ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri, ada banyak pihak yang siap membantu dan memberi solusi,” ujar Swangro.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Badikenita Putri Sitepu mengajak generasi muda untuk saling peduli dan membangun solidaritas sesama anak bangsa.
“Pemuda harus menyiapkan diri, tidak hanya dengan ilmu dan keterampilan, tetapi juga dengan empati dan kepedulian. Karena dengan cara itulah, kita bisa menyongsong masa depan yang lebih baik dan kuat bersama,” ujar Badikenita.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, aktivis muda, serta perwakilan organisasi kepemudaan dari Medan dan sekitarnya. (R)