Bogor (buseronline.com) – Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menerima Penghargaan Kepemimpinan Inovatif di Bidang Pangan dan Gizi dari Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia.
Penghargaan ini diserahkan dalam pembukaan Kongres Gizi Klinis Dunia ke-28 (28th World Congress on Clinical Nutrition/WCCN 2025) yang berlangsung di IPB International Convention Center (IICC), Kamis.
Dedie A Rachim dinilai berhasil menunjukkan kepemimpinan visioner melalui berbagai program strategis di bidang pangan dan gizi, seperti Gema Stunting, pengembangan Kota Sains dan Kreatif 2045, penggerakan masyarakat dalam menciptakan solusi inovatif, serta pemberdayaan perempuan dan pendampingan lanjut usia (lansia).
“Kami merasa terhormat menjadi tuan rumah forum ilmiah tingkat dunia ini. Kongres ini bukan sekadar pertemuan, tetapi langkah strategis menghadapi tantangan global, termasuk inovasi pangan, pola makan berkelanjutan, dan nutrisi yang dipersonalisasi,” ujar Dedie dalam sambutannya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Bogor berkomitmen menjadi kota tangguh, kolaboratif, dan berwawasan global yang memprioritaskan pola makan sehat dan ramah lingkungan.
Sejumlah inisiatif seperti promosi pangan lokal, penguatan ketahanan pangan, pengurangan sampah makanan, pertanian perkotaan, hingga pemberdayaan petani lokal terus didorong sebagai bagian dari transformasi sistem pangan di Kota Bogor.
Lebih lanjut, Dedie menekankan pentingnya pendekatan perilaku dalam intervensi gizi, melalui edukasi berkelanjutan di sekolah dan tempat kerja, serta kerja sama erat dengan tokoh masyarakat.
Dalam bidang layanan kesehatan, Pemko Bogor juga memperkuat pelayanan gizi klinis melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan fasilitas, penegakan standar layanan, dan integrasi jaringan perawatan primer.
Selain Dedie A Rachim penghargaan serupa juga diterima oleh Rektor IPB University, Arif Satria.
Dalam sambutannya, Arif menyampaikan bahwa IPB terus berkomitmen menjadi institusi unggul dalam bidang pertanian, pangan, dan keberlanjutan lingkungan.
IPB secara konsisten masuk dalam peringkat terbaik nasional dan regional, didukung oleh dosen berkelas dunia, fasilitas riset modern, serta kemitraan strategis dengan lembaga nasional dan internasional.
“Kami mendorong mahasiswa, dosen, dan alumni untuk menjadi pemecah masalah nyata di lapangan melalui pendekatan kewirausahaan dan inovasi,” ungkap Arif.
Sementara itu, Ketua PERGIZI PANGAN Indonesia yang juga President International College of Nutrition (ICN) sekaligus Ketua WCCN 2025, Prof Hardinsyah menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pemimpin yang menunjukkan kepedulian dan inovasi nyata dalam bidang ketahanan pangan dan gizi.
Senada dengan itu, pendiri dan mantan Presiden ICN, Ram B Singh mengapresiasi peran Indonesia sebagai pelopor dalam pengembangan makanan fungsional dan nutrisi berbasis vitamin, yang kini telah mendapat pengakuan global.
Kongres Gizi Klinis Dunia ke-28 ini menjadi momentum penting dalam mempertemukan para pakar, akademisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjawab tantangan sistem pangan dan kesehatan global ke depan. (R)