Medan (buseronline.com) – RS Adam Malik terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan layanan medis berkualitas tinggi.
Salah satu layanan unggulan yang kini menjadi perhatian adalah kedokteran nuklir, yang menggunakan isotop radioaktif untuk mendiagnosis berbagai penyakit, terutama dalam menilai fungsi organ dan sistem tubuh secara menyeluruh.
Layanan kedokteran nuklir di rumah sakit rujukan nasional ini telah beroperasi sejak 2013, dan sejak tahun 2022 telah mengandalkan SPECT CT (Single Photon Emission Computed Tomography – Computed Tomography), sebuah teknologi pencitraan canggih yang menggabungkan fungsi dan struktur organ dalam satu pemeriksaan.
“Dengan alat ini, kita bisa melakukan banyak jenis pemeriksaan. Salah satunya bone scan untuk pasien kanker, guna melihat apakah ada penyebaran ke tulang. Informasi ini penting bagi dokter onkologi dalam menentukan langkah pengobatan, apakah kemoterapi dilakukan lebih dahulu atau bisa langsung operasi,” ujar dr Edison SpKN Subsp Onk (K) MKes, Kepala Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik.
Lebih lanjut, teknologi ini juga digunakan dalam pemeriksaan jantung melalui Cardiac SPECT atau Myocardial Perfusion Imaging (MPI), yang menilai aliran darah ke otot jantung.
Pemeriksaan ini penting bagi pasien yang akan menjalani pemasangan stent atau operasi bypass, untuk mengetahui apakah tindakan tersebut akan memberikan manfaat optimal.
Tak hanya itu, kedokteran nuklir juga dimanfaatkan untuk pemeriksaan fungsi ginjal melalui renogram, terutama pada penderita batu ginjal, serta untuk menilai fungsi kelenjar tiroid sebelum penanganan oleh dokter endokrinologi.
Menariknya, teknologi ini juga dapat digunakan untuk skrining kesehatan, terutama pada pasien berisiko tinggi penyakit jantung, seperti penderita diabetes, hipertensi, dan perokok.
“Kedokteran nuklir juga bermanfaat untuk deteksi dini, terutama bagi mereka yang punya risiko tinggi tapi belum memiliki gejala,” jelas dr Meutia Sari SpKN Subsp Onk (K).
Meski menggunakan zat radioaktif, dr Edison menegaskan bahwa prosedur ini aman dilakukan. “Dosis radiasi yang digunakan sangat kecil. Pasien hanya perlu memperbanyak minum dan menghindari kontak dekat sementara waktu agar efek radiasinya cepat keluar dari tubuh dan tidak menyebar ke lingkungan sekitar,” katanya.
Kabar baiknya, seluruh layanan kedokteran nuklir di RS Adam Malik sudah bisa diakses melalui BPJS Kesehatan, dengan catatan pasien mendapat rujukan dari dokter yang merawatnya.
Sebagai informasi, instalasi kedokteran nuklir RS Adam Malik merupakan yang pertama di Pulau Sumatera dan satu-satunya di wilayah Sumatera bagian utara, menjadikannya pusat layanan rujukan penting di luar Pulau Jawa.
Dengan dukungan teknologi terkini dan tim medis berkompeten, RS Adam Malik terus berupaya memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Sumatera dan sekitarnya. (P3)
