Surabaya (buseronline.com) – Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya menyelenggarakan Sosialisasi Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Selasa, di Auditorium R Soeparman Hadipranoto, Graha Wiyata UNTAG Surabaya.
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur mahasiswa, dosen pembimbing, serta lembaga kemahasiswaan dari berbagai perguruan tinggi. Program ini bertujuan memperkuat pemahaman tentang peran strategis BEM dalam pengabdian kepada masyarakat berbasis riset dan teknologi.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman menegaskan bahwa Program Mahasiswa Berdampak merupakan langkah konkret dalam mendekatkan mahasiswa pada persoalan nyata yang dihadapi masyarakat.
“Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya berkontribusi kepada masyarakat, tetapi juga mendapatkan ruang untuk mengembangkan karir dan kapasitas dirinya sejak dini,” ujar Fauzan.
“Program ini menjadi model pembelajaran yang menyatukan kontribusi sosial berbasis riset dengan penguatan kapasitas mahasiswa sebagai sumber daya unggul perguruan tinggi.”
Program Mahasiswa Berdampak dirancang sebagai platform kolaboratif antara kampus dan masyarakat. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis data, mahasiswa diposisikan sebagai subjek perubahan yang mampu menciptakan solusi inovatif sesuai dengan kebutuhan lokal yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Senada dengan hal itu, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, I Ketut Adnyana, menyebut bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar Kemdiktisaintek untuk menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat transformasi sosial.
“Melalui Diktisaintek Berdampak, kami ingin riset, pengabdian, dan mahasiswa hadir langsung di tengah masyarakat. Perguruan tinggi bukan hanya penghasil teknologi tinggi, tetapi juga penggerak solusi nyata,” tegasnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Dyah Sawitri turut memberikan dukungan dan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Kemdiktisaintek, LLDIKTI, dan perguruan tinggi di Jawa Timur dalam memperkuat kapasitas mahasiswa sebagai agen perubahan sosial yang adaptif dan solutif.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, dilaksanakan pula Bimbingan Teknis Penulisan Proposal Program Kosabangsa untuk meningkatkan kualitas proposal pengabdian masyarakat yang lebih kolaboratif, berbasis data, dan responsif terhadap persoalan lokal.
Program Mahasiswa Berdampak menjadi wujud nyata komitmen Kemdiktisaintek dalam mencetak generasi muda yang inovatif, adaptif, dan kontributif bagi pembangunan masyarakat Indonesia. (R)