27 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

Polisi Sergai Bantu 21 PMI Pulang ke Kampung Halaman

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Sergai (buseronline.com) – Satreskrim Polres Sergai membantu 21 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Malaysia untuk kembali ke kampung halaman masing-masing.

Kapolres Sergai melalui Kasat Reskrim AKP Made Yoga Mahendra didampingi Kanit PPA Ipda Brimen Sihotang di Polres Sergai, Sei Rampah mengungkapkan para PMI asal Malaysia tersebut sebelumnya diturunkan kapal tidak dikenal di perairan Pantai Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, Senin (12/6/2023) dini hari.

Mendapat informasi tersebut, lanjutnya, dirinya bersama Kanit PPA, dan Kanit Reskrim Polsek Tanjung Beringin, Ipda R Helmi menindaklanjuti laporan warga dan melakukan penyelidikan.

“Dari 75 orang PMI asal Malaysia yang sebelumnya dalam satu kapal yang diturunkan di perairan Pantai Bedagai, setelah di darat ternyata telah berpencar diangkut truk tujuan Medan. Kami berhasil mengamankan 20 orang pekerja migran, satu orang anak-anak, dan empat orang supir berikut mobil yang digunakan membawa dan menjemput para PMI tersebut. Selanjutnya para PMI ini kita bawa ke Polres Sergai,” katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tambah Made Yoga, para PMI ini sebelumnya bekerja di Malaysia, namun masuk ke Malaysia tidak melalui agen penyalur resmi, melainkan menggunakan paspor melancong.

“Karena adanya kebijakan pemerintah Malaysia merazia pekerja migran ilegal, mereka bermaksud pulang ke Indonesia, dan direncanakan tujuan Dumai. Namun karena situasi penjagaan yang ketat, kapal menurunkan seluruh PMI beserta barang-barangnya di perairan Pantai Bedagai. Kapal tidak berlabuh di tepi, melainkan masih di perairan, sehingga banyak barang para PMI yang hilang, dan mereka harus berjalan di air menuju daratan,” terangnya.

Setelah melalui proses penyelidikan, tambah Made Yoga, pihaknya memutuskan membantu memfasilitasi para PMI ini untuk kembali ke daerah masing-masing. Karena menurutnya, para PMI ini merupakan korban yang telah terlantar dan kehilangan dokumen, serta uang yang ada di dalam tas koper yang dilemparkan dari kapal ke perairan Pantai Bedagai. Sementara itu, pengemudi berikut kendaraan yang diamankan akan diserahkan ke pihak imigrasi.

“Jika uangnya tidak cukup untuk ongkos bus atau tidak punya uang, kita memberikan bantuan membelikan tiket bus, biaya makan diperjalanan, dan mengantarkan para PMI ke loket bus angkutan umum hingga mereka bisa diberangkatkan untuk kembali ke keluarga masing-masing yang berada dibeberapa provinsi berbeda seperti, Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, NTB, dan Sulawesi Tenggara,” jelas Made Yoga.

Terpisah, La Juang (44), PMI asal Bau-Bau Provinsi Sulawesi Tenggara didampingi  Ahmad Jurati (42), PMI asal Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada awak media mengaku, mereka berangkat dari Pelabuhan Selangor Malaysia dan dijanjikan akan diantar ke Pelabuhan Dumai, Riau menggunakan kapal besar dengan ongkos Rp5 juta perorang.

“Nyatanya kami naik kapal nelayan bersama 75 penumpang dari berbagai daerah plus 4 anak buah kapal (ABK),” ungkapnya.

Dengan kapal yang sarat penumpang dan hanya beberapa jengkal dari permukaan air laut, lanjutnya, mereka berlayar satu hari dua malam diterjang badai.

Banyak koper dan tas milik para PMI terpaksa dibuang tekong (Nakhoda) dan ABK ke tengah laut dengan dalih supaya bobot kapal berkurang.

“Padahal, di dalam koper atau tas milik beberapa penumpang, ada KTP/Passport, uang, dan surat-surat penting lainnya. Kami tak berani mencegah, sebab mereka yang berkuasa di kapal,” ujarnya.

Ternyata, lanjutnya lagi, setelah tekong berkomunikasi dengan rekannya yang ada di daratan, mereka yang semula mau turun di Dumai berubah, dan akan berlabuh di Batubara atau Tanjungbalai.

“Tetapi karena ketatnya penjagaan di tiga pelabuhan itu, akhirnya kami diturunkan di perairan Bagankuala, Bedagai. Semula kami mengira diturunkan di Batubara. Itupun kapal tak bisa merapat, dan malam itu kami disuruh turun ke dalam laut dengan kedalaman sepinggang orang dewasa,” jelas La Juang sembari mengucapkan terima kasih kepada Polres Sergai yang telah memfasilitasi kepulangan mereka.

Berita Lainnya

Berita Terbaru