26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Jelang Hari Bhayangkara ke-77, Kapolri-Panglima TNI Hadiri Doa Bersama Lintas Agama

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Polri menggelar agenda doa bersama lintas agama dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77. Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hadir di lokasi.

Agenda doa bersama ini dilaksanakan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Jumat (30/6/2023). Doa bersama dihadiri 3.200 orang yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, badan eksekutif mahasiswa, organisasi kemasyarakatan hingga pemuda di seluruh elemen masyarakat.

Doa bersama ini bertajuk ‘Merajut Nasionalisme dan Toleransi Beragama Guna merawat Kebhinekaan dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Bangsa untuk Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju’. Selain doa bersama, ada juga penganugerahan lomba bidang keagamaan dan revitalisasi situs budaya/agama.

Kepala Biro Perawatan Personel SSDM Polri Brigjen Pol Anwar mengatakan lomba bidang keagamaan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-77 ini diikuti oleh seluruh agama perwakilan dari Polda di seluruh Indonesia. Lomba ini sudah dilakukan pada 13 Juni hingga 27 Juni.

“Polri telah melaksanakan lomba berkaitan dengan bidang keagamaan dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023 yang diikuti oleh seluruh agama perwakilan dari polda seluruh Indonesia, di mana telah dilaksanakan secara serentak mulai tanggal 13 Juni-27 Juni 2023,” ujar Anwar.

Tak hanya itu, Polri juga telah menyelenggarakan kegiatan revitalisasi situs budaya/agama. Anwar mengatakan kegiatan itu dilakukan agar situs budaya atau agama tetap dijaga dan tidak mengalami penurunan kualitas.

“Pada kesempatan peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun ini juga telah diselenggarakan kegiatan revitalisasi situs budaya/agama dengan maksud agar situs budaya/agama tetap dijaga dan dirawat supaya tidak mengalami degradasi/penurunan kualitas, potensi fisik maupun nilai pentingnya yang disebabkan oleh kerusakan,” ujarnya.

“Selain itu agar situs budaya/agama dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal maka dapat dilakukan kegiatan revitalisasi dengan menggandeng stake holder terkait dan ahli pada bidangnya,” sambung Anwar.

Berita Lainnya

Berita Terbaru