26 C
Medan
Jumat, September 20, 2024

Marak Kasus Obesitas Ekstrem, Dokter Ungkap Pemicu Berat Badan Sampai Ratusan Kg

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Di Indonesia, saat ini dihebohkan dengan kasus obesitas ekstrem yang bermunculan di beberapa daerah.

Sebelumnya, ada kasus mendiang M Fajri yang bobotnya mencapai 300 kg dan sempat ditangani di RS Cipto Mangunkusumo.

Baru-baru ini juga muncul beberapa kasus obesitas ekstrem yang terjadi di Tangerang dan Jakarta Timur, yang berat tubuhnya mencapai ratusan kilogram hingga sulit beraktivitas.

Sebenarnya, apa yang bisa memicu berat tubuh manusia bisa menyentuh angka ratusan kilo.

Menanggapi fenomena tersebut, salah seorang dokter spesialis gizi klinik di Jakarta, dr Christopher Andrian MGizi SpGK menyoroti pengaruh gaya hidup yang buruk, seperti konsumsi makanan manis dan kalori tinggi yang bisa memicu berat badan naik.

Jika kebiasaan ini dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, ini bisa memicu terjadinya obesitas.

“Mungkin nggak hanya jangka pendek, tapi dalam kasus ini biasanya dalam jangka panjang. Kalau sampai ratusan kilo itu, berarti menumpuk terus menerus kan dari kebiasaan dia kecil,” jelas dr Christopher saat memberikan keterangan di daerah Jakarta Pusat.

dr Christopher juga menyebut pola asuh dan kurangnya edukasi orang tua menjadi salah satu faktor penyebab obesitas di kalangan anak-anak.

Sebab, mereka mungkin membebaskan anak-anaknya untuk mengkonsumsi makanan manis dan berkalori tinggi dalam jumlah yang besar.

Jika kebiasaan ini terus berlanjut hingga dewasa, akan semakin sulit untuk mengubahnya. Ditambah sejumlah kegiatan yang kini sudah lebih mudah dilakukan di rumah, tanpa harus beraktivitas di luar rumah.

“Kalau sudah dewasa, edukasi pengetahuan orang tersebut karena asupannya ngaco, lifestyle-nya dan aktivitasnya nggak ada,” jelasnya lanjut.

“Kita juga sudah melakukan aktivitas serba online, itu bisa mempengaruhi. Dan akses untuk mendapatkan makanan-makanan yang high calorie dan high sugar lebih gampang,” lanjutnya.

Menurutnya, beberapa faktor itu yang bisa memicu berat badan seseorang naik secara signifikan.

Terlebih, masih banyak orang yang mengabaikan kondisi tubuhnya tanpa meminta bantuan profesional, meski berat badannya sudah lebih dari 100 kg.

“Pada saat dia 100 kg, 125 kg itu belum mencari bantuan, padahal itu sudah parah. Jika sudah mencapai 200 kg, itu sudah dianggap lebih susah,” tutup dr Christopher.

Berita Lainnya

Berita Terbaru