Langkat (buseronline.com) – Berbagai ragam produk anyaman berbahan baku rotan asal produksi Kabupaten Langkat masih diminati konsumen dan mampu bersaing di pasar nasional, mulai dari konsumen kalangan bawah, menengah, hingga kelas atas.
Untuk mempertahankan kualitas dan minat di pasaran, pengrajin anyaman rotan di Langkat terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Kepada wartawan, Fadlan Perangin-angin yang merupakan pengrajin anyaman rotan di Dusun Dinding, Desa Jentera Stabat, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat mengatakan, para pengrajin industri rumahan (Home Industry) anyaman rotan memproduksi kursi rotan, sofa, ayunan, keranjang, tikar, kap lampu.
Diakui, pihaknya sudah sejak 20 tahun lalu menggeluti usaha yang memproduksi berbagai kerajinan tangan dari rotan itu.
Menurutnya, inovasi terkait jenis atau bentuk hasil kerajinan itu harus terus dilakukan pihaknya agar usahanya tidak tergerus oleh jaman dan tetap mampu bersaing di pasaran.
Dikatakan, saat ini pihaknya memiliki 25 karyawan yang berpengalaman dalam memproduksi berbagai jenis kerajinan tangan dari rotan.
Dicontohkan, dalam sebulan pihaknya mampu memproduksi 50-60 unit kursi dan ayunan gantung dari rotan untuk memenuhi permintaan pasar.
Selain Langkat, hasil kerajinan tangan yang diproduksi pihaknya saat ini juga menembus pasaran di Aceh, Medan, Riau dan sejumlah provinsi lain.
Mengenai jenis, sebutnya, ayunan gantung dari rotan masih menjadi primadona dan banyak diminati di pasaran.
Untuk harga, jelasnya, produk ayunan gantung dijual dengan harga Rp1-2 juta tergantung model dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Sedangkan bahan bakunya diperoleh dari Kabupaten Langkat, Tanah Karo hingga Dairi