25 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

Segini Jumlah Kasus Kematian di Sumut Akibat Rabies

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Dinas Kesehatan Provinsi Sumut menyampaikan data kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sejak Januari hingga Juni 2023 adalah sebanyak 3.888 kasus gigitan dan yang mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 3.011 kasus.

Dari 3.888 Kasus GHPR tersebut, ada enam kasus kematian pada manusia karena rabies (Lyssa) yang terjadi di Simalungun dua orang, Toba satu orang, Pakpak Bharat satu orang, Tapanuli Utara satu orang dan Dairi satu orang.

Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes mengatakan 3.888 kasus itu adalah kasus gigitan, bukan kasus positif rabies.

Dalam hal ini kasus gigitan yang disebabkan oleh hewan-hewan yang diduga dapat menularkan virus rabies seperti digigit anjing, kucing atau kera yang belum tentu semua kasus gigitan tersebut mengandung virus rabies.

“Alasannya karena bisa saja hewan-hewan tersebut sudah divaksin sehingga sudah terbentuk antibody terhadap virus rabies, sehingga tidak dapat menularkan virus rabies lagi ke manusia walaupun hewan-hewan tersebut sudah terlanjur menggigit manusia,” katanya.

Ia menjelaskan dari 3.888 kasus GHPR yang mendapat Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 3.011 kasus dan ada enam kasus kematian pada manusia di Provinsi Sumut karena rabies (Lyssa) yang biasanya meninggal diakibatkan terlambat mendapat penanganan di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

Menurutnya, sebagian masyarakat lebih memilih berobat kampung dengan ramuan-ramuan tertentu yang dipercaya dapat mematikan virus rabies dan dapat kami pastikan tidak mendapatkan VAR,” jelasnya.

Ia menyampaikan salah satu hal paling krusial setelah digigit hewan penular rabies adalah langsung segera melakukan perawatan luka gigitan/cakaran dengan mencuci luka dengan sabun di air mengalir selama 15 menit.

Ia menyimpulkan angka 3.888 itu adalah jumlah kumulatif kasus gigitan hewan-hewan yang diduga menjadi penular rabies dan bukan jumlah kasus positif rabies di Sumut.

“Dari angka 3.888 tersebut hanya ada enam kasus kematian pada manusia karena rabies (Lyssa) artinya hanya ada enam kasus yang positif rabies yang dibuktikan dari beberapa kasus yang enam tadi, ada yang dilakukan pemeriksaan laboratorium spesimen otak anjing dimana positif mengandung virus rabies dan dari gejala klinis yang dijumpai pada manusia yang terinfeksi virus rabies,” tegasnya.

Berita Lainnya

Berita Terbaru