Sergai (buseronline.com) – Sesuai data yang dianalisa Polda Sumut dalam lima tahun terakhir ada kenaikan terkait penegakan hukum kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Untuk itu, ada dua hal yang harus didukung dan dilaksanakan bersama-sama terkait pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yaitu terkait regulasi dan sosialisasi,” kata Direktur Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2023 yang digelar Pemerintah Kabupaten Sergai di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati, Sei Rampah.
Kombes Sumaryono lebih lanjut menjelaskan, terkait regulasi ini, muaranya adalah penegakan hukum yang nanti akan dibantu oleh pihak Polres, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri. Sedangkan terkait sosialisasi merupakan tanggung jawab bersama.
“Memang yang dikedepankan adalah pemerintah, dalam hal ini Pemda, Pemkab, dan Pemko dengan dibantu stakeholder yang lain seperti Polres, Kodim, kejaksaan, serta yang lainnya, termasuk para orang tua. Ini adalah hal yang sangat penting dan elemen yang sangat mendasar,” sebutnya.
Selaku aparat penegak hukum, kata perwira menengah melati tiga di pundak, pihaknya akan memaksimalkan ancaman hukuman terhadap para pelaku kekerasan perempuan dan anak.
“Ini memang sudah tekad kami. Dalam dua tahun ini, kami bersama kejaksaan, dan pengadilan tinggi, tidak ada yang memberikan hukuman setengah dari ancaman hukuman maksimal. Artinya, kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan undang-undang tindak pidana kekerasan seksual itu sudah menjadi perioritas kita bersama,” ujarnya.
Terkait maraknya begal yang terjadi hingga viral dibeberapa media sosial seperti tiktok, ia menegaskan jika pihaknya telah mengamankan beberapa gembong begal.
“Memang gembong begal ini usianya 20-an. Kami melakukan pengecekan terhadap kelompok-kelompok begal ini, banyak anggota kelompok begal yang masih di usia pelajar. Dan salah satu dari beberapa diantaranya diamankan di sekolah. Dan setelah dilakukan penyelidikan, beberapa diantara mereka itu pelajar. Ini sangat miris,” tegasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, menjadi kewajiban bagi semua, terutama para orang tua untuk menjaga anak dalam tumbuh kembangnya.
“Peringatan Hari Anak Nasional ini momen yang tepat dan sangat luar biasa untuk kita menyatukan persepsi kembali bahwa sebagai orang tua, kita punya peranan yang sangat besar terhadap anak,” katanya.
Ia juga mengajak semua yang hadir, terutama para orang tua, untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi, baik hak hidup, mendapatkan pendidikan, kesehatan, termasuk hak untuk bermain.
“Masih banyak di sekitar kita, anak-anak yang masih tereksploitir. Tidak usah jauh-jauh, hal ini bisa kita lihat di persimpangan-persimpangan lampu merah masih banyak anak-anak yang dieksploitir. Inilah yang menjadi tujuan kita bersama duduk di sini, ayo kita bersama-sama untuk menjaga, dan membina anak-anak kita,” tuturnya.