26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Tim Assesor UNESCO Global Geopark Kunjungi Danau Toba

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Humbahas (buseronline.com) – Tim Assesor UNESCO Global Geopark berkunjung ke Danau Toba untuk melakukan revalidasi UNESCO Global Geopark Kaldera Toba di Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

Adapun lokasi yang ditinjau antara lain, budidaya “Ihan Batak” di Desa Martodo dan “Batu Harbangan” di Dusun I Banjartonga, Desa Tipang.

Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Humbahas Jakkon H Marbun SE mengatakan kunjungan tim assesor ke kawasan Danau Toba Kabupaten Humbahas untuk melakukan penilaian karena Danau Toba sebagai salah satu warisan dunia yang terdaftar di Global Geopark Network.

Tim assesor yang hadir, Prof Dr Xiaochi Jin (Tiongkok) Soojae Lee PhD (Korea Selatan), Kepala Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Geopark Sumut Zumri Sulthony MSi, Ketua Harian Pengelola Toba Caldera Unesco Geopark Sumut Ir Mangindar Simbolon dan lainnya.

Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Humbahas Drs John Harry Marbun MA mewakili Bupati Humbahas mengatakan bahwa kegiatan revalidasi Toba Unesco Global Geopark di Kabupaten Humbahas tahun 2023 dengan mengusung tema “Gunung api super vulcano dengan keunikan kaldera vulkano tektonik terbesar di dunia.”

Kawasan yang dinilai oleh tim mencakup bagian dari wilayah administrasi dari tujuh kabupaten di Kawasan Danau Toba, yaitu Kabupaten Samosir, Toba, Dairi, Karo, Humbahas, Tapanuli Utara dan Kabupaten Simalungun.

Kaldera Toba terbentuk dari ledakan super volcano sekitar 74.000 tahun lalu. Dasar kaldera tersebut dipenuhi dengan air dan menjadi danau terbesar di Indonesia.

Keindahan Kaldera Toba dan kekayaan budaya yang dimiliki menjadikan Danau Toba sebagai salah tujuan wisata andalan Indonesia.

Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark diharapkan memberikan kesempatan dan sekaligus juga tanggung jawab bagi Kabupaten Humbahas khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Baktiraja.

Penetapan ini dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Danau Toba.

Pengembangan geo pariwisata yang berkelanjutan, maka terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk mempromosikan budaya, produk lokal serta menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Untuk itu, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban menjaga kelestarian dan keutuhan dari kawasan kaldera di wilayah Humbahas.

Namun demikian, penetapan Kaldera Toba sebagai Unesco Global Geopark membutuhkan proses panjang melalui dukungan berbagai pihak pemangku kepentingan maupun masyarakat di Kawasan Danau Toba.

Berita Lainnya

Berita Terbaru