Medan (buseronline.com) – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak pemerintah dan petani di Provinsi Sumut untuk menaikkan indeks pertanaman (IP) di lahan pertanian eksisting.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dampak El- Nino pada produksi padi dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok.
“Saya bersama bapak Gubernur Sumatera Utara memenuhi perintah bapak Presiden untuk mempersiapkan seluruh langkah mengantisipasi kebutuhan pangan nasional menghadapi El- Nino,” kata Mentan SYL pada acara Rapat Koordinasi (Rakor) Antisipasi Dampak El- Nino di Sumut bertempat di Aula Raja Inal Kantor Gubernur Sumut.
Mentan SYL menambahkan sesuai arahan Presiden Jokowi, dampak El-Nino tidak bisa diprediksi namun upaya mengatasi dampak yang akan terjadi utamanya pada sektor pangan akan dilakukan sedini mungkin.
Dengan begitu, kondisi ketersediaan pangan khususnya beras harus bisa dijamin secara maksimal.
“Oleh karena itu bapak Presiden memerintahkan kepada saya mempersiapkan kurang lebih 500 ribu hektar di seluruh Indonesia. Ini bukan membuat lahan baru, tapi menambah pertanaman baru. Kalau sebelumnya tanam cuma 1 atau 2 kali dalam setahun, ini yang kita tingkatkan jadi 2 sampai 3 kali tanam. Kita naiknya jumlah pertanaman kita sehingga produksi juga meningkat,” terangnya.
Ia mengatakan ada enam provinsi di seluruh Indonesia yang akan dilakukan intervensi Kementerian Pertanian (Kementan) yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, tiga Provinsi di Jawa, dan Sulawesi Selatan, ditambah Provinsi pendamping yakni Lampung, NTB, Kalsel maupun Banten.
“Akan ada 500 ribu hektare dan kita berharap lahan ini akan ditempatkan pada zona hijau. Zona ini adalah zona yang kalaupun ada Elnino besok tapi ketersediaan air bisa kita jamin dan tentu dengan menggunakan mekanisasi, intervensi teknologi, bahkan dengan kekuatan varietas-varietas yang tahan hama,” ucapnya.
Bersamaan, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan kehadiran Mentan Syahrul Yasin Limpo di Provinsi Sumut selalu memberikan hal baru dalam pengembangan sektor pertanian utamanya dalam mempersiapkan Sumut menghadapi dampak El-Nino.
Provinsi Sumut salah satu penyedia pangan nasional dan tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga harus mampu menghadapi dampak El Nino.
“Kehadiran Bapak Menteri sudah kita tunggu, karena Sumatera Utara juga siap berkontribusi pada kepentingan pangan nasional, khususnya pangan yang dapat memicu inflasi dan merosotnya perekonomian Sumut mengingat sumbangan sektor pertanian terhadap perekonomian sangat besar,” kata Edi.
Edi menjelaskan ada beberapa langkah yang akan dilakukan Sumut dalam mengantisipasi El- Nino diantaranya menyediakan dua juta tanaman hortikultura seperti cabai, bawang di dalam pot/polibag untuk dibagikan ke masing-masing rumah tangga sebanyak 50 polibag.
Untuk mengantisipasi pasokan yang melimpah dari produksi 2 juta tanaman cabai dari polibag tersebut, BUMD akan membeli dari masyarakat dan menjual kepada Indofood sukses makmur sebagai pembeli.
“Harapannya adalah harga di tingkat masyarakat stabil atau tidak terjadi deflasi,” terangnya.
Langkah lain yang dilakukan antara lain, sambungnya, menyediakan pompa air di masing-masing kota sebanyak 124 unit. Kemudian membangun PLTS untuk menggerakkan pompa air sebanyak tujuh unit, menyiapkan 35 waduk di tujuh kabupaten.
“Kita siap melakukan antisipasi karna sudah ada warning khususnya dari Kementerian Pertanian akan dampak El-Nino dan kita sudah siapkan kabupaten yang akan kita fokuskan dalam pengembangan pangan,” tutup Edi.