Bojongsari (buseronline.com) – Untuk mewujudkan birokrasi berkelas dunia, instansi pemerintah memerlukan sosok Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki kompetensi dan berdaya saing, serta mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN Berakhlak. Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pegawai menggelar tiga pelatihan sekaligus pada 18-23 September 2023, yaitu pelatihan orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pelatihan teknis, serta pelatihan peningkatan kompetensi jabatan fungsional pamong budaya.
Pada pembukaan pelatihan yang digelar secara hibrida, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI Suharti mengatakan pemerintah memerlukan pegawai yang kompeten, yang memiliki ide-ide kreatif, serta kemauan bekerja untuk melakukan perubahan.
“Pelatihan-pelatihan harus dilaksanakan karena kita masih punya permasalahan yang banyak, kita masih memiliki tantangan yang luar biasa, apalagi dengan berbagai perubahan-perubahan yang ada di dunia,” ujar Suharti dalam sambutannya di Pusdiklat Kemendikbudristek, Bojongsari, Depok.
Untuk itu, kata Suharti, pelatihan ini penting dilaksanakan karena perubahan atas sikap budaya dan pola pikir setiap pegawai diperlukan dalam bekerja. “ASN memiliki peran penting dalam melaksanakan kebijakan dan memberikan pelayanan secara dinamis serta memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Selain mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru, kata Suharti, melalui pelatihan ini para peserta juga dapat membangun jejaring untuk saling mendukung dan saling membantu. “Jejaring ini sangat penting, meskipun yang satu dari perguruan tinggi, dari pamong budaya, atau arsiparis. Semuanya perlu berjejaring untuk saling mengingatkan dan saling berbagi,” ucapnya.
Ia mengingatkan para peserta pelatihan untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar yang telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek. “Para peserta tentu sudah paham bagaimana Kemendikbudristek melakukan transformasi pendidikan melalui Merdeka Belajar Episode 1 sampai 26. Tentu semuanya ini berkaitan dengan kita, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tutur Suharti.
Sementara, Kepala Pusdiklat Kemendikbudristek RI Mustangimah menyampaikan pelatihan orientasi PPPK gelombang I yang terdiri dari 7 angkatan, diikuti oleh 280 dosen PPPK tahun 2023 yang berasal dari 17 perguruan tinggi negeri (PTN).
Ke-17 PTN ini yaitu Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar, ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Kupang, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Universitas Bengkulu, Universitas Mataram.
Kemudian, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Udayana.
Sementara itu, pada pelatihan teknis, Pusdiklat Kemendikbudristek menggelar tiga jenis pelatihan yaitu Pelatihan Implementasi Reformasi Birokrasi/Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (RB/ZI WBK/WBBM) Tingkat Dasar Angkatan 7 dan 8, Pelatihan Teknis Dasar-Dasar Kearsipan Angkatan 9, 10, 11, dan 12 serta Pelatihan Teknis Pemajuan Kebudayaan dan Pelestarian Cagar Budaya Tingkat Dasar Angkatan 1 untuk masing-masing substansi Nilai Budaya, Konservasi Cagar Budaya, Pendokumentasian Cagar Budaya, dan Pemeliharaan Cagar Budaya.
Untuk Pelatihan Implementasi RB/ZI WBK/WBBM Tingkat Dasar diselenggarakan di Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah. Peserta pelatihan ini adalah para tim ZI WBK/WBBM dan agen perubahan sebanyak 72 orang yang berasal dari berbagai unit kerja di lingkungan Kemendikbudristek yang berlokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, Pelatihan Teknis Dasar-Dasar Kearsipan dilaksanakan di Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan dengan diikuti oleh 122 peserta. Para peserta ini adalah para pejabat fungsional dan pengelola kearsipan di lingkungan Kemendikbudristek yang berlokasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku.
Selanjutnya, Pelatihan Teknis Pemajuan Kebudayaan dan Pelestarian Cagar Budaya yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Inn Solo dengan diikuti oleh 66 pegawai dengan jabatan pelaksana. Melalui pelatihan ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kepada para peserta, yang tugasnya mengurus pemajuan kebudayaan dan pelestarian cagar budaya.
Selain pelatihan orientasi PPPK dan pelatihan teknis, Pusdiklat Kemendikbudristek juga menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Jabatan Fungsional Pamong Budaya Angkatan 1 dan 2 di Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kepada para pemangku Jabatan Fungsional Pamong Budaya yang baru diangkat dan belum mendapatkan pelatihan fungsional. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 63 peserta yang berasal dari unit kerja di lingkungan Kemendikbudristek, dan Dinas Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Provinsi/Kabupaten/Kota.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan bagi Saudara untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi. Kompetensi Saudara harus senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan mengingat saat ini dan ke depan perubahan terjadi dengan sangat cepat,” pungkas Suharti. (R)