Sergai (buseronline.com) – Kabupaten Sergai tingkat konsumsi ikan daerah pada tahun 2021 yaitu 49 kg per kapita dan pada tahun 2022 ini, Pemkab Sergai menargetkan tingkat konsumsi ikan masyarakat per kapita menjadi 50 kg pertahun.
Target ini memang masih di bawah target nasional, namun menunjukkan tren yang terus meningkat, yang dilihat dari realisasi konsumsi ikan perkapita Sergai pada tahun 2017, yang masih 42 kg, dan tahun 2020, yakni 48 kg.
“Sebagai perbandingan, target konsumsi ikan Sergai ini masih di bawah tingkat konsumsi ikan perkapita di Provinsi Maluku yang mencapai 54 kg pertahun, namun di atas tingkat konsumsi ikan di Yogyakarta yang hanya 30 kg pertahun dan Bali yang cuma 25 kg pertahun,” kata Bupati Sergai H Darma Wijaya usai membuka kegiatan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) yang dilaksanakan di TK Sehati, Desa Kwala Bali, Kecamatan Serbajadi, Selasa (6/12/2022).
Acara Gemarikan ini dihadiri antara lain oleh Kadis Kanla Dr Claudia Evinta Siregar SKM MKes, Kadis Perindag Roy CS Pane AP MSi, Kadis Sosial Arianto SPd MSi, dan Camat Serbajadi Syafruddin SE MAP.
Untuk mencapai target konsumsi ikan di Sergai, Bang Wiwik, sapaan akrabnya, berujar pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan produksi perikanan dengan memaksimalkan potensi di sektor perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan hasil perikanan.
Peningkatan produksi perikanan dari ketiga sektor tersebut, sebutnya, terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Bahkan peningkatan produksi ini khususnya produksi ikan air tawar dan air laut telah memenuhi permintaan pasar terhadap ikan di Provinsi Sumut dan luar provinsi yang menjadikan Sergai sebagai salah satu lumbung ikan di Sumut.
“Namun seiring dengan peningkatan tersebut, diharapkan agar animo masyarakat dalam mengkonsumsi ikan juga harus meningkat. Hal ini yang terkadang luput dari perhatian pemerintah,” keluhnya.
Padahal sebagai sumber pangan, Bang Wiwik berpendapat ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik. Kandungan protein, asam lemak omega 3, dan omega 6 yang sangat bermanfaat bagi kesehatan anak serta ibu hamil dan menyusui.
Bagi anak, gizi pada ikan akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan perkembangan otak. Juga pada ibu hamil dan menyusui di mana ikan yang dikonsumsi akan berpengaruh secara langsung bagi kesehatan ibu dan janin juga pembentukan otak bagi janin.
Darma mengatakan upaya meningkatkan tingkat konsumsi nasional dan di daerah Sergai tentu tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat. Hal ini menurutnya menjadi tugas bersama, khususnya dalam penanganan gizi buruk yang masih menjadi permasalahan di Indonesia secara umum.
Untuk peningkatan konsumsi pangan masyarakat akan ikan ini, ia menyebut Pemkab Sergai melalui Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan yang disingkat “Gemarikan”. Kegiatan ini, jelasnya, tentu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam mendukung kesehatan masyarakat dan penanganan kasus stunting atau gizi buruk pada anak-anak di Sergai.
“Setelah kegiatan ini, saya harapkan ada perubahan pada anak-anak, khususnya pada orang tua yang hadir saat ini untuk dapat membudayakan makan ikan di keluarga. Saatnya kita tunjukkan identitas negara kepulauan terbesar ini dengan prestasi-prestasi yang nyata yang kita mulai dari hal terkecil seperti memilih makanan sehat seperti ikan. Untuk itu, saya harapkan agar kita masyarakat Sergai, dapat mengambil peran dalam gerakan mengkonsumsi ikan ini, dan turut melakukan kampanye pentingnya mengkonsumsi ikan pada keluarga dan masyarakat,” papar Bupati lebih lanjut.
Terakhir ia mengajak seluruh pihak mewujudkan Sergai menjadi kabupaten yang Maju Terus: Mandiri, Sejahtera, dan religius, dengan menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas dan kuat, yang salah satunya dengan mengkonsumsi ikan.
Sementara, Ketua TP PKK Sergai Ny Hj Rosmaida Saragih Darma Wijaya mengajak anak-anak yang hadir pada acara Gemarikan untuk senang makan ikan. Apalagi nantinya ada banyak ragam menu olahan ikan yang akan bersama-sama disantap, mulai dari baso ikan, naget ikan, pempek ikan, dan otak-otak ikan.
“Saya juga mengajak kepada orang tua dari murid-murid yang hadir untuk menumbuhkan budaya makan ikan. Kalau anak-anak susah makan ikan, bisa dibuat kreasi ragam olahan ikan. Misalnya anak-anak suka baso bakar, kita juga bisa membuat kreasi baso bakar dengan bahan baku ikan,” pesannya.
Ia berpedapat dengan kemudahan teknologi sekarang, resep dan cara membuat menu olahan ikan mudah untuk diakses, misalnya saja dengan memanfaatkan situs berbagi video Youtube.
“Tidak ada kata tidak bisa kalau belum kita lakukan, dan tidak ada kata terlambat kalau belum kita mulai. Ayo makan ikan, agar anak sehat, kuat dan cerdas,” tuturnya.