Medan (buseronline.com) – Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah menghadiri Dies Natalis ke-37 Sekolah Pascasarjana USU di Halaman Sekolah Pascasarjana USU, Medan, Senin (5/12/2022).
Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, berharap Sekolah Pascasarjana USU dapat terus berinovasi dalam bidang ilmu dan pengetahuan, sebagai upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan mencetak SDM yang unggul, terampil dan berkompeten.
Hadir dalam acara Rektor USU Muryanto Amin, Direktur Sekolah Pascasarjana USU Prof T Sabrina, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia 2009-2019 Prof Mohammad Nuh, mewakili The University of Sydney Prof Budiman Minasny.
“Kami ucapkan selamat ulang tahun untuk Sekolah Pascasarjana USU, semoga bisa terus berinovasi dalam bidang keilmuan. Kami melihat perkembangan yang luar biasa di USU, baik secara pembangunan fisik dan juga kualitas tim pengajarnya, mahasiswanya banyak tokoh lahir dari USU ini. Kami berharap Sekolah Pascasarjana USU dapat memberikan sumbangsih dengan menggali potensi-potensi yang ada di Sumatera Utara dengan penelitiannya, serta terus mencetak SDM yang unggul, terampil,” ujar Ijeck.
Ia mengatakan bahwa Pemprov Sumut tidak bisa berjalan sendiri. Pemprov Sumut perlu bantuan dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Sumut untuk memberikan sumbangsihnya.
“Tadi Pak Rektor menyampaikan akan ada mahasiswa dari program doktor dari luar yang akan datang ke Danau Toba. Kami berharap bisa memberikan masukan bagaimana pariwisata kita ini bisa tumbuh dan berkembang,” ucapnya.
Karena, menurutnya, potensi alam di Sumut sangat besar menjadi sumber peningkatan ekonomi untuk Sumut. Selain juga industri, perdagangan dan komoditi lain.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya USU dalam pembangunan, maka bisa memajukan ini. Teruslah membantu kami dan memberikan masukan bagaimana agar pemerintahan ini bisa berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Sebelumnya, Rektor USU Muryanto Amin mengatakan bahwa Pascasarjana harus berubah. Ke depan Pascasarjana USU harus menitikberatkan pada proses pengembangan riset dan ilmu pengetahuan.
“Satu tahun belakangan ini. Saya berkeliling untuk menjalin kerja sama dengan beberapa universitas di Korea. Terakhir Belanda. Hal ini untuk proses kerja sama pembangunan Pertanian. Dan mereka penekanannya tidak lagi pada S1 tetapi pada sekolah master dan doktor,” ujarnya.
Menurutnya, untuk itu riset kolaboratif sangat penting untuk pengembangan pengetahuan. “Kita ingin agar riset kolaboratif pengembangan pertanian yang ada di Sumut ini bisa dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana yang ada. Ini harapan saya ke depan di usia Pascasarjana yang ke 37 tahun ini,” harapnya.
Hal yang sama juga diinginkan Prof T Sabrina, lewat kehadiran Prof Mohammad Nuh serta kehadiran Prof Budiman Minasny dapat membantu memajukan Pascasarjana USU ke depan.
“Dari kedua narasumber ini kita berharap bisa memberikan ilmunya kepada kita yang ada di sini, sehingga ke depan Pascasarjana USU ini bisa menjawab tantangan dan kehadirannya bisa bermanfaat untuk masyarakat dan pembangunan yang ada di Sumut,” tutupnya.