Sergai (buseronline.com) – Wakil Bupati Sergai H Adlin Tambunan membuka kelas pengasuhan untuk percepatan penurunan stunting tingkat desa di kelompok bina keluarga balita (BKB) seri-3 tahun 2023 di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati di Sei Rampah.
Adlin Tambunan menyebutkan pihaknya saat ini aktif melaksanakan pembangunan infrastruktur fisik. Namun, hal tersebut akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan hal-hal penting lain, salah satunya pengentasan stunting.
“Masih tingginya prevalensi stunting pada balita menjadi masalah besar dalam upaya membentuk yang mandiri dan berkualitas. Sehingga, diperlukan upaya untuk melakukan penataan kembali berbagai sektor, antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM, lingkungan, dan kelembagaannya,” ujar Adlin.
Adlin yang juga Ketua Tim Percepatan Penurun Stunting (TPPS) Sergai ini menegaskan, keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama bagi seorang anak. Pembentukan SDM berkualitas perlu adanya generasi penerus dalam sebuah keluarga yang diasuh dan dididik dengan baik.
Oleh karena itu, lanjutnya, seluruh keluarga yang memiliki balita perlu pendampingan dalam pola asuh yang benar. Melalui kelas orang tua hebat (Kerabat) dalam kelas pengasuhan balita, dipergunakan sebagai wadah bagi keluarga yang mempunyai anak balita untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran, dan sikap orang tua, serta anggota keluarga dalam mengasuh dan mendidik balita serta membina tumbuh kembang anak melalui stimulasi fisik, intelektual, emosional, spritual, sosial dan mental.
Sehingga melahirkan generasi yang tangguh dan unggul siap berinovasi dan berkompetisi dalam memajukan Kabupaten Sergai.
“Selain itu, kerabat juga menyasar pada calon pengantin (catin), pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-59 bulan, yang nantinya diharapkan menjadi layanan yang efektif dalam mewujudkan perubahan perilaku di tingkat keluarga,” sebutnya.
Adlin lebih lanjut menjelaskan, dalam sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, program Kerabat dan kelas pengasuhan pada balita merupakan bagian dan strategi dalam percepatan penurunan stunting.
Hal ini menjadi tantangan dan tanggung jawab yang harus ditangani secara serius dan sinergis dalam menumbuh kembangkan Kerabat dan kelas pengasuhan, benar-benar menjadi ujung tombak dalam percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Sergai.
“Jika seluruh pihak bekerja dengan baik, bersungguh-sungguh, dan ikhlas, kami meyakini Kerabat dan kelas pengasuhan akan memberikan hasil yang nyata dalam penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Sergai,” tegasnya.
Sementara, Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumut, Munawar Ibrahim menyampaikan, stunting adalah masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
“Hal ini tidak hanya memengaruhi masa kanak-kanak mereka, tetapi juga akan berdampak pada bagaimana Indonesia akan kita wariskan kepada generasi berikutnya. Oleh karena itu, saat ini adalah saat yang tepat untuk memberikan perhatian penting dan khusus dalam penanganan stunting,” katanya.
Menurutnya, para ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pola asuh dan perkembangan anak-anak. Untuk itulah, pola asuh anak yang baik sangat penting, mulai pasca kehamilan hingga anak-anak berusia 2 tahun, anak harus dirawat dengan baik.
“Masa depan Indonesia bergantung pada generasi muda kita. Tidak ada gunanya membangun infrastruktur yang megah jika SDM kita kalah dengan negara lain. Oleh karena itu, peningkatan SDM harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Turut hadir, Asisten Pemerintahan Umum Nina Deliana Hutabarat, dan Kepala Dinas P2KBP3A dr Helminur Iskandar Sinaga beserta jajaran. (R)