27 C
Medan
Sabtu, Oktober 5, 2024

Tekan Inflasi, Susanti Launching Gerakan Pangan Murah Serentak

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Pematangsiantar (buseronline.com) – Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA didampingi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar Muqorrobin dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaunching kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke-44 Tahun 2023, di halaman Kantor Dinas Pariwisata, Jalan Singosari, Nomor 4 Pematangsiantar.

Susanti mengatakan, GPM Serentak digelar Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, yang kebetulan jatuh pada tanggal 16 Oktober 2023. Tidak hanya dalam rangka Hari Pangan Sedunia, tetapi juga sebagai upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan di Kota Pematangsiantar.

Masih kata Susanti, tema kegiatan GPM Serentak tahun ini mengusung tema “Water is Life, Water is Food; Leave No One Behind” atau “Air adalah Kehidupan, Air adalah Makanan; Jangan Tinggalkan Siapapun”.

“Untuk itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya masalah pangan, termasuk di antaranya terkait kenaikan harga beberapa komoditas pangan di Kota Pematangsiantar,” kata Susanti.

GPM Serentak ini, lanjutnya, untuk mengendalikan laju inflasi.

“Sebab beberapa bulan terakhir ini, kita sedang ada tren meningkatnya harga beberapa komoditas pangan, di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir, kemudian telur, daging ayam ras, dan lainnya,” katanya.

Untuk itulah, katanya, GPM saat ini, merupakan wujud implementasi, kolaborasi, dan bergerak bersama antara pemerintah dengan stakeholder yang terkait untuk pengendalian pencegahan dan penanganan gejolak-gejolak pasokan dan harga bahan pangan.

“Harga beberapa komoditas ini harus kita cegah, harus kita atasi, kita upayakan agar stabil. Sebab peningkatan harga beberapa komoditas pangan ini akan memicu dan mempengaruhi tingkat inflasi, khususnya di Kota Pematang Siantar,” terang dr Susanti, seraya berharap GPM Serentak yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pangan berkualitas dengan harga murah.

Sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Pematangsiantar Drs Pardamean L Manurung melaporkan, GPM yang dilaksanakan oleh pihaknya merupakan gerakan kedua di tahun 2023 ini.

“Sebelumnya, kita laksanakan di halaman Kantor Camat Siantar Utara. Untuk selanjutnya nanti akan berlanjut GPM ini di akhir tahun. Kami juga akan melaksanakannya hampir sama, mungkin posisinya sudah berbeda, tidak lagi serentak,” tukasnya.

Selanjutnya Pardamean menjelaskan, dasar pelaksanaan kegiatan GPM ini merupakan keputusan Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 6 Tahun 2023, tentang Petunjuk Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan Harga Pangan melalui Gerakan Pangan Murah, yang bertujuan menjaga stabilisasi pasokan harga pangan di daerah dalam rangka mencegah terjadinya inflasi di daerah.

“Manfaat kegiatan Gerakan Pangan Murah ini, memberikan peluang yang seluas- luasnya bagi masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangan bagi keluarga. Selain itu, Gerakan Pangan Murah ini, juga merupakan intervensi pemerintah untuk menstabilisasi harga dan pasokan pangan di pasar,” jelas Pardamean.

Dalam kegiatan GPM Serentak tersebut, dr Susanti meninjau stand, dan membeli sejumlah barang kebutuhan pokok, yang selanjutnya diserahkan kepada masyarakat. Selain dr Susanti, Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin juga melakukan hal yang sama.

Tampak hadir, mewakili Kapolres Pematangsiantar AKP Arifin Pakpahan, mewakili Kajari Pematangsiantar Lamhot Siburian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pematangsiantar Zulfan SE, mewakili Kepala Bulog Pematangsiantar Niko Purba, mewakili Kepala Kantor Pos Gilbert Sirait, para Staf Ahli, Asisten, pimpinan OPD Pemko Pematangsiantar, camat, tokoh-tokoh masyarakat, para pengusaha yang berkaitan dengan komoditas pangan, para kepling dan RT/RW. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru