Jakarta (buseronline.com) – Sejalan dengan misi penguatan ekosistem digital pendidikan yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT), unit teknis Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek menghelat rapat koordinasi (Rakor) Balai Teknologi Informasi, Komunikasi (TIK) Pendidikan di Jakarta, Senin.
Rakor ini dihadiri Kepala Balai TIK Pendidikan dari 22 provinsi di Indonesia, yang bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan.
Tema yang diusung “Bersama Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan”, yang menekankan pentingnya kerjasama antara Pusdatin, BLPT, dan Balai TIK Pendidikan dalam menciptakan ekosistem digital yang kuat untuk pendidikan.
Selain itu, rakor ini menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan upaya dalam memperkuat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor pendidikan.
Disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek RI Suharti, saat ini transformasi digital berbasis Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menjadi bagian paling penting dalam mewujudkan penerapan reformasi birokrasi pemerintah.
Suharti memberikan apresiasi atas peran yang telah dilakukan Pusdatin dalam pengelolaan capaian evaluasi SPBE hingga mendapatkan predikat sangat baik dengan indeks 3,86.
“Hal ini menunjukan Kemendikbudristek berkomitmen untuk menghadirkan layanan yang berkualitas, efisien, efektif dan akuntabel bagi masyarakat dan bagian dari reformasi birokrasi,” urai Suharti.
Senada dengan itu, Kepala Pusdatin, Hasan Chabibie mengungkapkan dalam mendukung arah kebijakan dan strategi nasional, SPBE berperan sebagai pondasi yang kuat dalam konsep Government as a Platform (GaaP).
“Konsep ini mengacu pada ekosistem digital yang memungkinkan pemerintah untuk memberikan layanan publik yang berkualitas, sambil menciptakan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, netral, profesional, dan berdasarkan hukum,” urainya.
Hasan menegaskan komitmen layanan yang akan terus dikembangkan oleh Pusdatin dalam mendorong penguatan ekosistem digital pendidikan di Indonesia.
“Lewat akronim PRIMA (Peduli, Responsibility, Inovasi, Melayani, Akuntabel), Pusdatin akan terus menciptakan inovasi teknologi pembelajaran dengan didukung kolaborasi Bersama BLPT dan Balai TIKP Provinsi se Indonesia,” ujarnya.
Kepala BLPT Wibowo Mukti menyampaikan dalam laporan kegiatan bahwa di dalam Rakor yang dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo dan perwakilan Balai Tekkomdik dari 22 provinsi akan membahas dua agenda utama.
“Di dalam Rakor akan didiskusikan terkait manajemen Pusdatin dan BLPT serta menciptakan sinergi antara Pusdatin, BLPT, dan Balai TIK Pendidikan,” urai Wibowo.
Selain itu, Rakor ini juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berdiskusi dan bertukar ide mengenai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar.
Di akhir rakor, juga telah terpilih secara aklamasi Kepala Balai TIK Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Firman Oktora sebagai Ketua Forum Komunikasi BTIKP se Indonesia periode 2023-2025.
Adapun Forum Komunikasi BTIKP se Indonesia berkomitmen untuk melakukan program transformasi digital pendidikan di masing-masing wilayah dan senantiasa sinergis serta mendukung setiap program yang berkenaan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan yang dilakukan oleh Pusdatin dan BLPT Kemendikbudristek di wilayah masing-masing.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan strategis dalam menciptakan ekosistem digital yang kuat untuk pendidikan di Indonesia, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh peserta didik dan tenaga pendidik di tanah air. (R)