26 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Mobil Rancangan Mahasiswa Indonesia untuk Misi Hemat Energi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Sejalan dengan misi penanggulangan krisis energi dunia, Kemendikbudristek RI melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional menyelenggarakan Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2023.

KMHE sendiri merupakan kompetisi merancang kendaraan yang berfokus pada penghematan bahan bakar di skala nasional.

KMHE 2023 tengah memasuki babak final yang dilaksanakan secara luring pada 27 Oktober hingga 3 November 2023 di Area Carnaval Ancol.

Sebanyak 60 tim, dengan total 600 peserta yang berasal dari 42 perguruan tinggi di Indonesia berhasil masuk ke babak final. Untuk sampai pada tahap ini, mereka telah mengikuti serangkaian proses seleksi administrasi, laporan desain, dan video virtual technical inspection.

Rifqi, salah satu finalis KMHE 2023 dari Komunitas Tawang Alun, Universitas Jember mengungkapkan, mobil ini diciptakan untuk menjawab tantangan krisis energi dunia.

“Dari segi mesin dan model, dirancang untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar seminimal mungkin,” katanya.

Masih dari tim Tawang Alun, Nur Hasanah, yang berperan sebagai pengemudi mengaku bahwa pengalaman mengemudikan mobil hasil rakitan sendiri ini sangatlah berkesan.

Meskipun ada beberapa keterbatasan pada jarak pandang dan radius putar.

Tim Tawang Alun kembali membawa mobil kategori prototype mereka setelah pada berhasil meraih juara 2 pada KMHE 2022 di Surabaya.

Dengan beberapa upgrade yang sudah mereka lakukan untuk KMHE 2023 ini, Rifqi dan kawan-kawan optimis untuk menyabet gelar juara.

Adapun dua kategori besar yang dilombakan pada KMHE yaitu prototype dan urban concept. Kategori prototype adalah kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan efisiensi.

Sementara urban concept adalah kendaraan roda empat yang tampilannya mirip mobil pada umumnya dan dapat digunakan untuk berkendara di jalan.

Masing-masing kategori kemudian dibagi lagi ke dalam empat kelas mesin penggerak, antara lain Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline, MPD Diesel, MPD Etanol, Motor Listrik.

Tim finalis lain asal Sulawesi Tengah, yaitu Otoriter U-DV Tadulako, Universitas Tadulako mengaku bahwa mereka sudah mengikuti KMHE secara rutin sejak tahun 2013.

Sebagai manager tim, Dion Patra dengan bangga memperkenalkan mobil kategori urban concept mereka yang diberi nama Kalibamba.

“Saya merasa senang sekali bisa lolos ke tahap final ini. Meski ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti sulitnya menyiapkan alat dan bahan rakitan mobil di Sulawesi,” ucap Dion.

Dion menyampaikan harapannya untuk dapat menciptakan mobil yang lebih bagus lagi dan bersaing dengan kampus-kampus lain di Jawa, bahkan hingga ke level internasional.

Kemudian tim finalis dari Universitas Gadjah Mada, Semar, melombakan dua kategori mobil sekaligus, prototype dan urban concept.

Terkait mobil yang mereka bawa, sebagai manager tim, Mo menjelaskan, terkait dengan kontes hemat energi, pihaknya berusaha merancang mobil se-aerodynamic mungkin, sehingga penggunaan bahan bakarnya pun semakin minim.

Ia mengaku ketertarikannya untuk terlibat dalam komunitas mobil hemat energi ini didasari keinginannya untuk ikut serta dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional melalui energi terbarukan di Indonesia.

Pelaksanaan KMHE sendiri dimaksudkan untuk mewadahi mahasiswa teknik seluruh Indonesia untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah. Selain itu, mereka juga didorong untuk meningkatkan kreativitas, disiplin, serta kemampuan dalam merakit mobil yang aman, irit, dan ramah lingkungan.

“Kompetisi dan riset mobil hemat energi seperti KMHE ini sangatlah penting, terlebih jika ada dukungan secara infrastruktur. Saya berharap agar riset semacam ini dapat terus lestari di Indonesia,” tuturnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru