Purwakarta (buseronline.com) – Presiden RI Ir H Joko Widodo (Jokowi) meresmikan selesainya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut antara lain Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri PEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi, Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan, dan Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Rahami.
Menurut Presiden Jokowi, PLTS ini termasuk dalam salah satu PLTS terbesar di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia.
“Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana,” ucap Presiden dalam sambutannya saat meresmikan PLTS Terapung Cirata 192 MWp.
PLTS Terapung Cirata yang berada di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Selain PLTS, di kawasan waduk ini juga telah ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1.000 megawatt.
“Ke depan kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1.000 megawatt peak. Jadi nanti tenaga airnya bisa untuk energi hijau juga,” jelas Presiden Jokowi.
Kepala Negara RI juga menjelaskan bahwa pembangunan PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama antar kementerian bersama PLN, serta kolaborasi dengan perusahaan dari Persatuan Emirat Arab (PEA).
Dengan teknologi yang telah ada, Presiden Jokowi meyakini seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.
“Saya ingin nantinya seluruh potensi energi baru terbarukan yang ada di Indonesia bisa kita manfaatkan dan saya yakin pasti bisa karena sekarang teknologinya sudah ada, misalnya di pembangkit surya ini juga ada pembangkit angin,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyadari dalam prosesnya nanti banyak tantangan yang akan dihadapi, misalnya dari segi cuaca ataupun lokasi potensi EBT yang jauh dari pusat perekonomian.
Namun demikian, Presiden Jokowi optimistis tantangan tersebut akan dapat diatasi dengan sejumlah solusi taktis.
“Tantangan lokasi potensi energi baru terbarukan yang jauh dari pusat, kebutuhan listrik juga bisa kita atasi. Kita bisa bangun solusinya dengan transmission line yang nantinya setiap potensi EBT di Sumatera, di Kalimantan dan Sulawesi bisa kita salurkan ke pusat-pusat ekonomi,” tutup Presiden Jokowi. (R3)