Batubara (buseronline.com) – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KP2KB) Kabupaten Batubara terus berupaya untuk menekan penurunan angka stunting di Kabupaten Batubara.
Hal ini dilakukan dengan berbagai yang telah dilakukan, maka angka privalensi stunting tahun 2022 di Kabupaten Batubara turun menjadi 21,7 persen dari 30,9 persen tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Batubara, dr Deni Syahputra didampingi Katim Pengendalian Penduduk Syaiful Anas kepada tim Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) BKKBN Sumut saat melakuka kunjungan evaluasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Batubara, Jalan Perintis Kemerdekaan, Lima Puluh, belum lama ini.
Deni menjelaskan Kabupaten Batubara terdiri dari 12 kecamatan, desa dan 10 kelurahan, terdapat 32.000 jumlah anak dan 620 anak diantaranya stunting (sasaran).
Deni Syahputra menyampaikan untuk tahun ini, pihaknya yakin angka stunting di Batubara akan turun lagi, namun belum berani menyampaikan sebelum ada penilaian untuk tahun ini.
Satgas Penurunan Stunting di Batubara Etika Suesti Siregar menambahkan dalam penurunan angka stunting juga ada kerjasama dengan Koramil. “Dimana setiap Koramil menanggung dua orang anak stunting. Selain itu juga, ada bapak angkat anak stunting dari pihak swasta,” jelasnya.
Etika juga menjelaskan stunting paling tinggi di Kecamatan Laut Tador yang sebelumnya 268 sekarang 233 jumlah anak stunting. Demikian juga Desa Kuala Tanjung dan Kuala Indah, katanya sembari menyampaikan Kecamatan paling rendah stuntingnya adalah Kecamatan Sei Suka.
Sementara, tim dari BKKBN Sumut menyarankan apapun hasil dalam upaya penurunan stunting tersebut harus membuat laporan baik kepada BKKBN Sumut maupun pemerintah setempat agar dapat diperbaiki untuk program selanjutnya. (R)
