Samosir (buseronline.com) – Pemkab Samosir menggelar tahapan akhir yakni Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi dan Hasil Tingkat Kabupaten Samosir Tahun 2022, bertempat di Aula Kantor Bupati Samosir.
Pertemuan ini dihadiri TP PKK Kabupaten Samosir, pimpinan OPD, Camat se Kabupaten Samosir, Kepala Puskesmas, Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting, Kepala Desa/Lurah Lokus Stunting. Narasumber yang dihadirkan dalam pertemuan ini adalah Abdul Halim Harahap SSos MSi dari Bappeda Provinsi Sumut dan Aci Debby Nasution SGz dari Dinas Kesehatan Sumut.
Wakil Bupati Samosir selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting diwakili Pj Sekda Drs Waston Simbolon mengatakan pelaksanaan review kinerja tahunan ini merupakan aksi tahap akhir dari delapan aksi konvergensi penanganan stunting.
“Konvergensi percepatan pencegahan stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama menyasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa,” katanya, Rabu (21/12/2022).
Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021, secara nasional prevelensi stunting sebesar 24,4%, Provinsi Sumut sebesar 25,8% dan Kabupaten Samosir 28,4%.
Berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita melalui aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM) di bulan Agustus 2022, terjadi penurunan angka stunting di Kabupaten Samosir dari 1.233 Balita (13,56%) Tahun 2021, menjadi 952 Balita (10,26%).
“Pelaksanaan reviu ini adalah untuk melihat bagaimana capaian kinerja selama satu tahun terkait upaya penurunan stunting yang sudah kita upayakan melalui berbagai intervensi, baik intervensi yang bersifat spesifik dan sensitif,” ujar Waston.
“Selanjutnya, kita akan dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat pencapaian target kinerja output dan outcome sehingga dapat merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai pada tahun berikutnya,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, juga diharapkan pada 2022 ini ada penurunan prevelensi stunting yang sinifikan, sehingga pada 2024 diharapkan bisa turun ke angka 14%, serta dapat terjalin kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah stunting di Kabupaten Samosir.