Samosir (buseronline.com) – Menyambut Hari Besar Keagamaan Natal dan Tahun Baru, Pemkab Samosir menggelar rapat koordinasi pembahasan ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok strategis di Aula Kantor Bupati Samosir, Selasa (20/12/2022).
Rakor dihadiri Forkopimda, TPID, pengusaha beras (UD Rita) dan Satgas Pangan Kabupaten Samosir. Rapat koordinasi ini untuk menindak lanjuti arahan Presiden RI dan juga hasil Rakor TPID Provinsi Sumut yang mewajibkan pemerintah daerah untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok, kelancaran arus distribusi serta stabilitas harga.
Bahan Pokok Strategis terdiri dari 11 bahan pokok penting yaitu beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.
Dari hasil monitoring dan pengawasan di Kabupaten Samosir, Kadis Ketapang dan Pertanian Samosir Dr Tumiur Gultom menyampaikan pasokan bahan pokok strategis di Kabupaten Samosir menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) tercukupi.
Ketersediaan pangan strategis dengan harga masih normal. Hasil monitoring dari tujuh pasar tradisional, bahan pokok strategis di masing-masing pasar masih cukup.
Survey dilakukan pada tujuh pasar tradisional oleh petugas enumerator di Kecamatan Pangururan, Simanindo, Palipi, Nainggolan, Sianjur Mulamula dan Onan Runggu. Mengecek harga kepada minimal tiga orang pedagang eceran per komoditi pangan.
Kabag Perekonomian Setdakab Samosir, Masryn Simbolon menyampaikan hasil pemantauan Bahan Pokok penting (Bapokting) pada minggu pertama dan kedua bulan Desember 2022, beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, namun kenaikan harga tersebut tetap dalam kondisi batas kewajaran.
Ketersediaan Bapokting masih aman dan tercukupi. Sebagai upaya penanggulangan dampak inflasi, Masryn menyebutkan bahwa Pemkab Samosir sudah melakukan penyaluran bantuan sosial tunai kepada masyarakat.
Bupati Samosir melalui Asisten II, Hotraja Sitanggang menegaskan ketersediaan bahan pokok strategis di Kabupaten Samosir harus benar-benar diawasi dan dimonitor setiap saat. Satgas pangan harus memastikan tidak ada spekulan dan penimbunan komoditas yang berdampak pada inflasi.
“Satgas pangan untuk konsisten dan melaporkan harga dan ketersediaan komoditas. Bersinergi dengan Tim pengendali inflasi daerah (TPID), sehingga bahan pangan benar-benar tersedia dengan harga yang terjangkau ditengah-tengah masyarakat,” kata Hotraja.
Sebagai upaya pengendalian inflasi, TPID diharapkan konsisten menginventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum. Mengantisipasi melonjaknya kebutuhan pokok menjelang Nataru, Diskopnakerindag, Dinas Ketapang dan Pertanian, Bagian Perekonomian untuk aktif melakukan monitoring harga dan pasokan bahan pokok disetiap pasar.
Sebagai daerah pariwisata, Kabupaten Samosir akan banyak dikunjungi, baik perantau maupun wisatawan, sehingga permintaan kebutuhan pokok akan semakin banyak pula. Maka ketersediaan bahan pokok strategis di Kabupaten Samosir harus benar-benar tercukupi.
Forkopimda Kabupaten Samosir sebagaimana disampaikan Kasdim 0210 TU, Kasi Datun Kejari Samosir dan Kanit II Sat Intel Polres Samosir, siap untuk mendukung segala kebijakan Pemkab Samosir dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pokok strategis di Kabupaten Samosir.