Gorontalo (buseronline.com) – Alumni Program Kampus Mengajar bersamaan dengan acara pelepasan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7. Kegiatan seremonial pelepasan sendiri berlangsung secara hybrid. Sementara itu, ikatan alumni yang digagas merupakan inisiatif dari BPMP Gorontalo untuk menyediakan wadah kolaborasi bagi para alumni program untuk melanjutkan dampak bagi pembangunan pendidikan di Serambi Madinah tersebut.
Kepala BPMP Gorontalo Rudi Syaifullah dalam peresmian menyampaikan bahwa BPMP Gorontalo sangat mengapresiasi dampak dan keberhasilan dari pelaksanaan Program Kampus Mengajar yang telah terlaksana di Gorontalo sejak tahun 2021.
“Kami melihat bahwa dampak Program Kampus Mengajar sangat luar biasa. Ada praktik baik di Gorontalo di mana terdapat pemerintah daerah yang bahkan mendukung pelaksanaan program-program mahasiswa secara langsung,” terang Rudi.
Sejak tahun 2021, terdapat 370 alumni Program Kampus Mengajar di Provinsi Gorontalo. Menurut Rudi, dengan banyaknya sekolah yang masih masuk dalam kategori level litnum rendah, harapannya dengan adanya Ikatan Alumni Program Kampus Mengajar bisa menjadi langkah baik dalam pelibatan generasi muda untuk ikut membangun pendidikan di Gorontalo.
“Ketika kami melihat secara langsung di lapangan bagaimana dampak kehadiran mahasiswa Program Kampus Mengajar, kami sangat senang. Mahasiswa berhasil membangun pembelajaran yang menyenangkan dengan berbagai program-program serta metode pembelajaran yang kreatif. Hasilnya, anak-anak siswa juga senang dan semakin semangat dalam menuntut ilmu,” imbuh Rudi.
Rudi melanjutkan bahwa BPMP Gorontalo juga melihat potensi mahasiswa untuk bisa berkarya, berdiskusi, bertukar ide, dan berkontribusi aktif bagi pendidikan di Gorontalo. Salah satu bentuk dukungan BPMP Gorontalo adalah menyediakan sekretariat di kantor BPMP untuk mendukung program-program Ikatan Alumni Program Kampus Mengajar.
Sementara itu, Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Aldila Putri, menyambut baik inisiatif BPMP Gorontalo dalam membentuk ikatan alumni tersebut. Menurut Asri, ikatan alumni ini adalah hadiah kepada mahasiswa Program Kampus Mengajar yang telah berani untuk mengabdi dan berkontribusi bagi pendidikan di Indonesia.
“Kami senang karena jerih payah pengabdian mahasiswa disambut sangat baik oleh para pemangku kepentingan di daerah. Harapannya, ikatan alumni ini bisa menjadi katalisator bagi para alumni Program Kampus Mengajar untuk menghadirkan bakti pendidikan di daerah asalnya,” pungkas Asri.
Program Kampus Mengajar sendiri merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar sambil berdampak dengan menjadi mitra guru di sekolah sasaran terpilih. Selama bertugas, mahasiswa akan fokus dalam menyusun dan melaksanakan program-program penguatan literasi dan numerasi (litnum), adaptasi teknologi hingga membangun budaya belajar yang menyenangkan. (R)