Sergai (buseronline.com) – Bupati Sergai H Darma Wijaya diwakili Asisten Administrasi Umum, Kaharuddin menghadiri pra rembuk stunting Kabupaten Sergai, yang digelar di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Komplek Kantor Bupati Sergai di Seirampah.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kaharuddin, Bupati Sergai menegaskan stunting adalah isu nasional yang harus dituntaskan.
Menurutnya, mencegah stunting sama saja dengan investasi yang sangat berharga, karena mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan kuat, guna mewujudkan generasi Indonesia emas.
“Kita ketahui bersama, mengatasi dan mencegah stunting memerlukan keterlibatan multi pihak yang pada akhirnya kita harapkan ada perubahan perilaku di tengah-tengah masyarakat, sehingga masyarakat menerapkan gaya hidup yang sehat dan memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang keluarga,” ujarnya.
Pra-rembuk stunting ini, sebut Darma Wijaya, merupakan tindaklanjut atas pelaksanaan rembuk stunting kecamatan yang dilaksanakan pada 23 Januari-12 Februari 2024 yang lalu.
“Dari rembuk stunting Kecamatan tersebut disepakati sebanyak 92 usulan yang ditujukan kepada beberapa OPD yaitu, 50 usulan untuk dinas jesehatan, 24 usulan untuk dinas P2KBP3A, 4 usulan untuk dinas PUTR, 11 usulan untuk dinas PMD, 1 usulan untuk Disdukcapil, 1 usulan untuk dinas lingkungan hidup, dan 1 usulan untuk dinas sosial,” rincinya.
Darma Wijaya menekankan kegiatan percepatan penurunan stunting lebih fokus dengan langsung menyasar balita atau keluarga berisiko stunting by name by addres. Hal ini dikarenakan angka prevalensi stunting Sergai tahun 2022 mencapai 21,1%.
“Angka ini naik dari tahun sebelumnya yaitu 21%. Sementara target nasional dan target RPJMD pada tahun 2024 adalah 14%. Saya berharap kita bisa bergandengan tangan melakukan percepatan penurunan stunting guna mencapai target yang telah ditetapkan, dan mewujudkan generasi Kabupaten Sergai yang sehat cerdas kuat dan ceria,” terangnya.
Darma Wijaya menjelaskan, mengatasi stunting bukan hanya pada balita stunting saja, namun juga harus sedini mungkin mencegah lahirnya balita stunting, karena mencegah itu lebih baik dari pada mengobati.
Ia memaparkan beberapa hal yang menjadi PR kita ke depan yaitu, terkait bimbingan pra-nikah bagi calon pengantin, pendampingan bagi ibu selama kehamilan, menggalakkan stop BABS di masyarakat, mewujudkan desa open defecation free (ODF) dan gerakan hidup sehat.
“Semoga stunting di Sergai dapat diturunkan secara signifikan. Mari galakkan slogan tolak stunting untuk masa depan yang cemerlang,” tegas Darma Wijaya dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kaharuddin.
Pra-rembuk stunting ini dihadiri Sekretaris Bappedalitbang Sergai Biswan Septia Tririzki Lubis, para Kepala Puskesmas, dan perwakilan sejumlah OPD terkait. (R)