26 C
Medan
Sabtu, November 23, 2024

Kasus DBD di RI ‘Ngegas’ Terus

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Puncak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia lebih sering terjadi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof dr Dante Saksono Harbuwono SpPD PhD KEMD, puncak DBD saat ini terjadi kurang lebih tiga tahun sekali, dari semula baru akan mencapai puncak di 10 tahun setelah kasus sebelumnya terlewati.

Misalnya, dari puncak DBD tahun 1986 baru terjadi lagi di 1998, kemudian tren berikutnya di tahun 1998 hingga 2008.

Setelah itu, puncak DBD relatif lebih intens, dari tahun 2012 ke 2014, lalu kembali terjadi di tahun 2020 dan 2022.

“Terjadi pemendekan siklus tahunan dari 10 tahun menjadi 3 tahun bahkan kurang. Kasus dengue ini meningkat seiring dengan fenomena El Nino,” katanya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Jakarta.

Dari data yang diperoleh Kemenkes RI, berikut 5 kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi:
– Kota Bandung: 1.301 kasus
– ⁠Kota Kendari: 1.195 kasus
– ⁠Bandung Barat: 955 kasus
– ⁠Kota Bogor: 939 kasus
– ⁠Subang: 824 kasus

5 Kabupaten/Kota dengan kasus Kematian Tertinggi:
– Jepara: 17 kasus
– ⁠Kabupaten Bandung: 14 kasus
– ⁠Subang: 13 kasus
– ⁠Kendal: 13 kasus
– ⁠Blora: 9 kasus

Total kasus kematian DBD di Indonesia tercatat sebanyak 316 kematian hingga Februari 2024.

Sementara kasus kumulatif di 2024 tercatat sebanyak 38.462 kasus dengan Provinsi Jawa Barat menyumbang terbanyak pasien DBD yakni 10.428 pasien. Disusul Provinsi Jawa Timur dengan kisaran 3.600 pasien. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru