Medan (buseronline.com) – Pj Gubernur Sumut Dr Hassanudin mengatakan, sampai saat ini menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, ketersediaan bahan pangan di Sumut mencukupi, dan harganya relatif stabil dan terkendali.
Hal ini disampaikan Pj Gubernur Sumut Hassanudin, usai mengikuti Apel Siaga Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) jelang Hari Raya Idul Fitri 2024, melalui zoom meeting dari Halaman Kantor Dinas Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, Jalan Abdul Haris Nasution, Nomor 6 Medan.
“Kemarin, kita melaksanakan apel siaga pangan bersama Bapanas, Mentan dan Mendag, secara serentak. Alhamdulilah, sampai saat ini ketersedian pangan dan harga pangan seperti beras, gula putih, minyak, telur di Sumut cukup stabil dan terkendali,” kata Pj Gubernur.
Pj Gubernur mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan, Pemprov Sumut melaksanakan pasar murah di beberapa titik kabupaten/kota se Sumut, di antaranya Kota Padangsidimpuan, Madina, Batubara, Simalungun, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Kota Medan.
Selain itu, Pemprov Sumut juga mengaktifkan Satgas Pangan, untuk melakukan sidak pasar ke para distributor, baik pasar modern maupun tradisional, untuk memastikan ketersediaan dan tidak adanya penimbunan. Melaksanakan komunikasi dengan instansi terkait dan Kabupaten/Kota se-Sumut, dengan melakukan bisnis matching komoditas pangan, penyerahan bibit cabai dan bantuan pangan.
“Kita yakinkan semua barang-barang yang dibutuhkan masyarakat tersedia dengan baik, harga juga terkendali dengan baik. Selain itu, kita sebar luaskan pelaksanaan gerakan pangan murah kepada masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur Hassanudin juga mengunjungi stan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjual Beras SPHP kemasan 5 Kg dengan harga Rp55.000, minyak goreng kemasan 2 liter Rp35.000, gula pasir Rp17.000/kg, telur ayam satu papan Rp48.000, cabai merah Rp38.000/kg, bawang merah Rp36.000/kg, bawang putih Rp38.000/kg.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, gerakan pangan murah akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia, hingga 9 April 2024 mendatang. Menurutnya, Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan ini perlu dukungan semua stakeholder.
“Bapanas, BUMN pangan, asosiasi dan seluruh provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia harus berkolaborasi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok cukup dan harga pangan terjangkau,” harapnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, untuk menjaga ketersedian dan peningkatan produksi pangan pihaknya melakukan berbagai upaya, antara lain optimasi lahan tadah hujan melalui pompanisasi mencapai lahan seluas satu juta hektare, peningkatkan alokasi pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton, atau naik sekitar Rp28 triliun.
“Pelaksanaan hari raya Idul Fitri aman, karena lima bulan yang lalu kita sudah mulai tanam diatas satu juta hektare, dengan produksi 3,5 hingga 4 ton. Sehingga kami katakan Maret, April, Mei, Juni, Insya Allah aman,” katanya.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, sebagian besar harga pangan cenderung mulai turun, khususnya di daerah Pulau Jawa dan Sumatera, menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tetapi perlu diwaspadai, karena permintaan akan melonjak, karena sudah mendekati Lebaran dan hari libur nasional.
“Pastinya permintaan akan bertambah, ini perlu diwaspadai, tidak hanya harga tinggi dan turun, tetapi harga murah juga harus kita perhatikan,” katanya.
Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sumut Agus Tripriyono, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman dan Hortikultura Sumut Rajali, Kepala Dinas Sosial Asren Nasution, Kepala Biro Perekonomian Sumut Poppy Marulita Hutagalung, dan Kepala Badan Keuangan dan Aset Sumut Muhammad Rahmadani Lubis. (P3)