Jakarta (buseronline.com) – Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) diperluas untuk kelompok anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berusia 15 tahun.
Pelaksanaan vaksinasi massal tersebut bakal serentak dilaksanakan berbarengan dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAS) di Agustus tahun ini, dan dosis lanjutan di Februari tahun 2025.
Pemberian vaksinasi HPV demi mencegah risiko kanker serviks. Semakin dini diberikan, efektivitas perlindungan relatif semakin tinggi.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI dr Prima Yosephine MKM menyebut upaya ini dilakukan demi menekan kasus kanker leher rahim atau kanker serviks.
Pasalnya, Indonesia menempati peringkat pertama dengan insiden tertinggi kanker serviks di ASEAN.
Tidak hanya pemberian imunisasi, mulai tahun ini skrining kanker serviks bakal digencarkan pada usia 30 hingga 69 tahun, demi mencegah risiko fatal bila stadium kanker sudah masuk stadium lanjut.
“Kan kita sudah rutin ya bikin BIAS untuk HPV kelas 5 dan kelas 6 yang sudah selama ini, itu akan terus mulai. Namun, tahun ini kita akan tambah untuk catch up gitu jadi beberapa provinsi sudah kita mulai dari 2016 kaya DKI Jakarta, Yogyakarta, dan kota-kota lain,” kata dr Prima saat ditemui media di Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 di Jakarta.
“Ini mungkin masih ada yang miss-miss kemarin, sama dengan provinsi-provinsi yang belum, yang kemarin baru di launching 2023 itu kelas 5 dan 6, ini kita akan mulai tahun ini setiap dia umur 15 tahun. Jadi start awal Agustus untuk kelas 5, 6 dan 3 SMP,” jelasnya lanjut.
Dokter Prima menyebut pihaknya sudah mengarahkan dinas kesehatan daerah untuk bersosialisasi dengan dinas sosial juga Kementerian Sosial sehingga anak jalanan hingga anak-anak di panti bisa tetap mendapatkan vaksinasi HPV gratis.
“Anak-anak di usia 15 tahun juga kan ada yang sudah nggak mau sekolah, apalagi SMP sudah ada yang putus sekolah,” ucap dr Prima. (R3)